Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 10th January 2016
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Polisi: Hasil Labfor, 1 dari 6 Sampel Kopi Mengandung Zat Diduga Sianida

9
Jakarta - Pihak kepolisian telah melakukan pengetesan terhadap sampel kopi di Olivier Cafe Grand Indonesia -lokasi Wayan Mirna tewas- di laboratorium forensik. Ada temuan yang mengejutkan dari salah satu sampel kopi yang dites labfor. Apa itu?

"Terkait barang bukti 6 sampel kopi, dari 6 sampel kopi itu kami dapat kabar besok hasilnya. Tapi tadi pagi saya dapat kabar langsung secara informal (dari labfor) diduga salah satu dari 6 sampel kopi yang diminum korban mengandung zat yang diduga sianida," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (10/1/2016).

Meski demikian, lanjut Krishna, pihaknya masih menunggu kepastian hasil labfor secara formal.

"Ini belum tahu karena masih dalam proses pengecekan secara laboratoris, ini kan ada beberapa proses dalam pemeriksaan itu, jadi kepastiannya besok," imbuhnya.

Polisi juga akan membandingkan kandungan zat yang terdapat di dalam lambung dan hati korban yang didapat dari hasil autopsi. Untuk diketahui, jenazah korban diautopsi pada dini hari tadi setelah polisi mendapat persetujuan dari keluarga korban.

"Pembanding kopi ini (yang sudah dites labfor) akan dibandingkan dengan hasil autopsi. Hari ini dilakukan pemeriksaan terhadap sampel usus, lambung dan hati milik Mirna," imbuhnya.

Polisi berhasil membujuk keluarga Mirna agar dilakukan autopsi terhadap jasad Mirna setelah meyakinkan proses autopsi yang tidak akan memakan waktu lama. Polisi melakukan autopsi agar membuat terang penyebab kematian korban.

"Karena kebutuhan kami untuk membuat terang pidana, akhirnya mereka bersedia untuk autopsi, karena kalau tidak bersedia (diautopsi) case harus di-close, karena itu salah satu prasyarat dalam pengungkapan kematian yang diduga tidak wajar," tuturnya.

Krishna menambahkan, ini juga jadi pelajaran bagi kasus serupa lainnya apabila ada dugaan kematian yang tidak wajar. Polisi mengimbau keluarga korban untuk mau dilakukan autopsi terhadap jenazah korban agar bisa mengetahui penyebab kematiannya sehingga polisi juga bisa mengkonstruksikan pasal apabila terjadi tindak pidana di dalamnya.

"Ini jadi pelajaran ke peristiwa lain apabila penyidik meminta autopsi dimohon kekuarga untuk mengizinkan dalam rangka buat terang terjadinya peristiwa," tutupnya.

Sebelumnya, dokter forensik RS Polri yang telah mengautopsi jasad Mirna menyebutkan adanya pendarahan di lambung korban karena zat korosif.

"Tadi malam dilakukan autopsi dari jam 24.00-01.00 WIB dini hari, didapatkan adanya tanda-tanda pendarahan di dalam lambung. Pendarahan ini dapat dikarenakan adanya zat yang bersifat korosif," jelas Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak kepada detikcom, Minggu (10/1/2016).

Musyafak mengatakan, zat yang bersifat korosif tersebut dapat merusak jaringan di dalam lambung. "Zat korosif ini dapat merusak jaringan mukosa lambung sehingga terjadi pendarahan," imbuhnya.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:37 PM.


no new posts