
4th January 2016
|
 |
Moderator
|
|
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
|
|
Masih Berani Ngantor Di DPP Golkar ? Yorrys akan "Tendang" Agung Laksono Cs
Politisi Partai Golkar (PG) Yorrys Raweyai memastikan Agung Laksono dan pendukungnya akan diusir pihak keamanan jika masih berani menginjakkak kaki dan berkantor di kantor DPP PG, Slipi, Jakarta Barat.
Menurutnya, selain karena Surat Keputusan (SK) PG kubu Agung telah dicabut Menkumham, juga karena ketua umum hasil Munas Ancol itu tidak bertanggung jawab dalam mengurus kantor DPP dengan tidak membayar tagihan listrik, pajak PBB hingga gaji pegawai dan petugas keamanan.
"Saya sudah minta ke petugas keamanan di DPP supaya kalau mereka datang nggak boleh masuk. Saya minta mereka diusir aja. Makanya mereka buat acara Rapimnas kubu mereka itu Hotel Crown, nggak berani ke kantor DPP," kata Yorrys saat dihubungi Sabtu (2/1/2016).
Yorrys mengaku sebenarnya dirinya telah menolak kehadiranAgung Laksono dkk berkantor di DPP sejak 3 Desember 2015. Ia mengaku sudah mengunci pintu kantor DPP dan menyerahkan kunci kantor ke pihak Ical.
Itu dilakukan karena Agung Laksono tidak membayar tagihan listrik sekitar Rp400 juta untuk dua bulan terakhir, pajak PBB, hingga tidak membayar gaji pegawai dan petugas keamanan kantor DPP.
Menurutnya, Bendaraha Umum PG kubu Ical, Bambang Soesatyo juga sudah menyanggupi untuk menyelesaikan seluruh kewajiban pembayaran kantor tersebut.
Diketahui, sebelumnya Yorrys Raweyai merupakan Wakil Ketua Umum PG hasil Munas Ancol sekaligus rekan Agung Laksono.
Agung, Yorrys dan pendukungnya sempat 'menguasai' kantor DPP PG sejak November 2014 atau jauh hari sebelum Menkumham mengesahkan kepengurusan PG hasil Munas Ancol pada 23 Maret 2015.
Namun, Yorrys perlahan mulai meninggalkan Agung Laksono dan cenderung merapat ke Ical setelah Mahkamah Agung (MA) memutuskan mengabulkan gugatan kubu Ical dan mencabut SK Menkumham tentang kepengurusan kubu Agung pada Oktober 2015.
Meski begitu, Yorrys membantah saat ini dirinya masuk bagian pendukung Ical. Menurutnya, ia masih sebagai pihak yang ingin menyelamatkan Partai Golkar. (tn)
|