Deretan pesawat tempur jenis F-16 milik Angkatan Udara Turki. (Istimewa)
Ankara - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negaranya memilih tidak merespons upaya Rusia yang terus menekan terkait insiden penembakan jatuh pesawat tempur Rusia oleh Angkatan Udara Turki bulan lalu.
Namun Cavusoglu menegaskan kesabaran Turki bukan tidak ada batasnya.
Dalam pernyataannya Jumat (11/12), Cavusoglu mengatakan bahwa Turki ingin mengakhiri ketegangan dengan Rusia, namun Moskwa terus menggunakan "setiap peluang" untuk menyerang Turki.
Insiden penembakan pesawat Rusia itu membawa hubungan dua negara ke level terendah seperti di era Perang Dingin. Rusia menerapkan sanksi ekonomi atas Turki, dan belakangan membawa masalah pengerahan pasukan Turki di Irak ke Dewan Keamanan PBB.
"Jika kami tidak merespons semua yang mereka lakukan sampai sekarang ini, itu bukan karena kami takut atau karena merasa bersalah," kata Cavusoglu seperti dikutip di
live updates The Associated Press.