Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) menilai, stabilitas
makro ekonomi dan sistem keuangan saat ini membaik. Perbaikan tersebut ditandai dengan masuknya aliran dana asing (capital inflow) ke pasar keuangan dan pasar modal sehingga mendorong penguatan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Hampir semua bidang, meskipun ada tekanan di rupiah beberapa hari belakangan ini, ada perbaikan cukup signifikan,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seusai rapat FKSSK di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Kamis malam (22/10). Demi memanfaatkan kondisi tersebut, FKSSK yang beranggotakan pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkoordinasi dalam menjalankan kebijakan untuk menjaga kepercayaan pasar.
Pada perdagangan di pasar spot hari Jumat ini, nilai tukar rupiah mencapai Rp 13.420 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat satu persen dari hari sebelumnya. Sejak awal bulan ini, rupiah sudah menguat 8,6 persen. Sedangkan di pasar saham, IHSG bertengger di level 4.639 dengan kenaikan 1,2 persen dari hari sebelumnya atau naik 9 persen sejak awal bulan ini.
Demi menjaga kepercayaan di pasar keuangan dan pasar modal, menurut Bambang, FKSSK menjalankan tiga kebijakan. Pertama, pembatasan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) 4:1. Ketentuan yang mulai berlaku awal 2016 ini bertujuan menekan utang luar negeri. “Ini terkait dengan kebijakan lindung nilai (hedging) oleh BI untuk mengendalikan utang luar negeri,” katanya.
Sumber