FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal. Jakarta - Polda Metro Jaya menetapkan Sekretaris Jenderal (sekjen) The Jakmania FEB (37) sebagai tersangka lantaran diduga melakukan penghasutan melalui media sosial, terkait laga final Piala Presiden 2015. "Dari hasil penyelidikan, kami sudah mengamankan F dan dilakukan pendalaman oleh Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus. Hasilnya, alat bukti cukup dan F sudah ditetapkan tersangka serta ditahan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/10). Dikatakan Iqbal, penyidik masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait kasus itu. Termasuk, memeriksa koordinator wilayah The Jakmania Kemayoran berinisial D, sebagai saksi. "Akan didalami terus siapa lagi yang terlibat. Bukti-buktinya ada dokumen digital, laptop, HP," ujarnya. Menurutnya, penyidik akan memeriksa Ketua The Jakmania Richard Ahmad. "Kalau diperlukan akan diperiksa sebagai saksi ketua The Jakmania. Saat ini sudah ada lima saksi diperiksa," katanya. Atas perbuatannya, FEB terancam dijerat Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan atau Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan. "Pasal yang kami persangkakan Undang-undang ITE dan menggunakan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan untuk menggunakan kekerasan," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap FEB di Gang Mushola, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (18/10) malam. FEB diduga menyebarkan isu provokasi melalui akun Twitter miliknya febri@bung_febri, tertanggal 11 Oktober 2015 lalu. Berikut cuitnya: "final Piala Presiden di GBK tidak ada apa-apa, mungkin anda bisa menyusul kawan anda rangga#tolakpersibmaindijakarta". Padahal Ketua Umum The Jakmania Richard Ahmad sudah menyepakati jika Jakmania akan membantu pengamanan dengan cara koordinator wilayah menjaga anggota masing-masing agar tidak turun ke jalan, termasuk menyambangi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). |
![]() |
|
|