|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Teror penembakan di Papua. [Google] [JAYAPURA] Kodam XVII Cenderawasih mengakui prajuritnya telah menembak empat warga sipil di Koperaok, tepatnya sekitar 50 meter dari Pos Gorong-Gorong, Timika. Dari empat orang yang ditembak, dua di antaranya tewas, yaitu Imanuel Mairimau (23 tahun), meninggal dunia kena luka tembak di kepala bagian belakang. Korban kedua yang meninggal dunia adalah Yulianus Okoare, 23 tahun, megalami luka tembak di perut tembus ke belakang pingang. Hal ini dikatakan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Teguh Pudji Raharjo saat dikonfermasi SP, Jumat (28/9) pagi. Dijelaskan, dua warga sipil lainnya yang saat ini masih dirawat di rumah sakit setempat adalah Martinus Apokapo (24 tahun), yang mengalami luka tembak pada bagian pinggang kiri dan Martinus Imaputa (17 tahun) luka tembak pada bagian kaki. Berdasarkan kronologis yang diterima dini hari tadi, kata Kapendam, sekitar pukul 01.33 WIT di Jalan Bhayangkara, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika telah terjadi aksi pengeroyokan terhadap Sertu Ashar, Jabatan Bakodim 1710/Mimika yang dilakukan oleh warga setempat. Saat itu, Sertu Ashar berniat menjemput Serka Makher yang juga mengalami pengeroyokan oleh massa di daerah Koperapoka. "Sertu Ashar dikeroyok massa di sekitar 50 meter dari Pos Gorong-gorong. Sebelum dikeroyok, Ashar sempat menanyakan keberadaaan Serka Makher kepada anggota polisi yang berada di lokasi kejadian dengan menggunakan mobil Patroli jenis Ford Ranger, namun polisi itu mengaku tak mengetahui keberadaan Serka Makher," kata Teguh. Lalu, Sertu Ashar kembali mencari Serka Makher hingga ke pertigaan Titi Teguh, lalu ditemukanlah motor Kawasaki KLX Polisi yang dipakai Serka Makher. Saat itu juga, Ashar menghubungi Makher lewat Amole Cell dan didapat informasi bahwa, Makher berada di daerah belakang PIN, karena dikeroyok massa. Lalu Sertu Ashar mengatakan kepada Serka Makher agar keluar ke jalan untuk dijemput oleh dirinya. "Saat Sertu Ashar kembali ke arah motornya berniat menjemput Serka Makher, disitulah dirinya dikepung warga setempat. Dan terjadilah pengeroyokan kepada Ashar hingga Ashar terjatuh dan bersimbah darah. Karena merasa terdesak, Sertu Ashar langsung mengisi senjata dan menembak ke arah atas sebanyak 2 kali, kemudian sebagian massa ada yang mundur. Namun ada yang mendekat dan mencoba merebut senjata. Ashar pun mengaku menembak ke arah massa dengan sasaran kaki," ujar Teguh. Pasca kejadian itu, Ashar melarikan diri ke arah perempatan PIN dan menuju Kantor Subdenpom untuk meminta bantuan. Saat ini Ashar telah diamankan di Mako Subdenpom XVII-1/Cenderawasih. "Panglima Kodam langsung memerintahkan Danrem 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Supartodi ke lokasi kejadian untuk melakukan koordinasi bersama Kapolres dan Dandim melibatkan Kepala Suku, tokoh agama untuk menenangkan keluarganya dan menyelesaikan masalah," ujarnya. Meminta Maaf Kodam Cenderawasih langsung meminta maaf kepada keluarga korban dan akan memberikan santunan kepada korban. "Kami tetap memproses prajurit yang melakukan tindakan ini dan juga mengobati masyarakat yang terkena tembakan," kata Teguh. Data yang diterima SP, ada 6 warga yang ditembak oleh oknum anggota TNI itu. Keenamnya adalah Thomas Apoka (16), pelajar SMA Taruna, warga Koperapoka, Timika, mengalami luka tembak pada telapak kaki kanan. Lalu Moses Umapi, warga Nawaripi dan mengalami luka pada pinggang tembus paha sebelah kanan, Marinus Apokapo (24 ) warga Nawaripi kena luka tembak di belakang pantat dan Moses Imipu (23 ) kena luka tembak di paha kanan. Salah satu warga Mimika yang tak mau disebutkan namanya kepada SP mengatakan bahwa saat kejadian, warga setempat sedang menggelar syukuran dan warga menutup Jalan Koperapoka. Namun tiba-tiba ada dua anggota TNI menerobos palang jalan itu. Warga pun menegur kedua anggota TNI dan meminta menghentikan motor yang mereka kendarai. Anggota TNI itu lalu menghentikan motornya, namun langsung membentak warga dengan mengeluarkan kata-kata kasar. Tak terima kata kasar anggota TNI, warga langsung mengurung keduanya. "Tak tak lama kemudian, muncul lagi tiga anggota TNI mengunakan motor warna hitam dengan membawa senjata dan langsung menembaki masyarakat di situ, maka terjadilah korban jiwa," ujarnya |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|