Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melakukan pembangunan dari pinggiran Indonesia. Salah satu wujud nyatanya adalah pembangunan jalan lintas paralel (pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan, yang berbatasan langsung dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia.
Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan, melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Dari data Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR), total panjang jalan lintas paralel ini mencapai kurang lebih 2.101 km.
"Kalimantan Barat 737,46 km, Kalimantan Timur 193,01 km, dan Kalimantan Utara 1.170,35 km," terang Direktur Jenderal Binamarga Hediyanto W Husaini kepada
detikFinance, Rabu (19/8/2015).
Ia menyebut, jalan lintas paralel ini akan menghubungkan Temajuk di ujung Barat hingga Sei Ular di ujung Timur.
"Dari barat itu ada Temajuk, Seluas, Balaikarangan, Rasau, Sepulau, Nangabadau, Lanjak, Tanjung Kerja, Nanga Era, terus ke timur ada Tiong Ohang, Long Panghai, Metutang, Long Bawang, Long Bujang, Long Kemuat, Langap, Malinau, Mensalong, Simanggaris dan Sei Ular," ujarnya.
Dari total panjang lintas paralel tersebut, sekitar 703,3 km belum tersambung dan masih tertutup hutan. "Tahun ini yang menjadi prioritas pembukaan ada sekitar 249 km. Itu yang kita kerjasamakan dengan Zeni Angkatan Darat. Dari target 249 km yang direncanakan, sudah 70 km terbuka," ujarnya