Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol Tito Karnavian (kiri) memberi salam, bersama Panglima Kodam Jaya Mayjen Agus Sutomo (kanan), saat menghadiri acara silaturahmi bersama tokoh masyarakat dan tokoh Agama di main hall Polda Metro Jaya, Jakarta, 21 Juli 2015 (Suara Pembaruan/Joanito De Saojoao)
Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengimbau masyarakat untuk tidak bertindak anarkis pada pengendara ojek berbasis aplikasi
online.
"Saya sudah perintahkan kepada seluruh kapolres untuk sosialisasi kepada masyarakat agar jangan bertindak anarkis, seperti kekerasan. Kalau terjadi tindakan kekerasan, misal tukang ojek pangkalan melakukan kekerasan kepada tukang ojek berbasis aplikasi
online, kita akan tangkap dan proses siapa pun pelakunya," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jumat (7/8).
Kapolda telah meminta kapolres dan kapolsek untuk memberikan perlindungan kepada pengemudi ojek berbasis aplikasi
online, dan juga memberikan penjelasan kepada para ojek pangkalan agar mereka memahami bahwa masyarakat membutuhkan pelayanan yang baik.
"Harusnya adanya ojek berbasis aplikasi ini jadi pemacu teman-teman ojek pangkalan untuk memberikan pelayanan lebih baik dan keamanan lebih terjamin," kata dia.
Selain itu, pihaknya akan segera mecopot spanduk-spanduk yang bertuliskan menolak ojek berbasis aplikasi tersebut.
Dia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk menyelesaikan masalah ojek berbasis aplikasi
online tersebut, baik masalah perizinan dan aspek pro dan kontra keberadaan moda transportasi itu.
"Banyak juga masyarakat umum ini suka dengan ojek
online karena pelayanan yang diberikan oleh mereka lebih baik. Kalau yang tidak suka seperti ojek pangkalan bisa karen merasa tersaingi. Kita berupaya untuk mengakomodir kepentingan-kepentingan tersebut," kata Tito.