Presiden AS Barack Obama disambut adik tirinya Auma dan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta saat tiba di Bandara Nairobi, Jumat 24 Juli 2015. (AFP)
Nairobi, Kenya - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam kunjungannya ke Kenya mengajak negara-negara Afrika untuk meninggalkan undang-undang yang mendiskriminasikan homoseksualitas. Sementara, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan bahwa Kenya tidak memiliki pandangan yang sama dengan AS.
Obama mengatakan kebijakan anti-gay sama dengan segregasi rasial dan perlakuan yang sama terhadap semua kelompok dalam masyarakat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan perang melawan teroris.
"Saya sangat konsisten mengenai hal ini dalam kunjungan saya ke penjuru Afrika. Sebagai orang kulit hitam di Amerika, saya tahu betapa sakitnya diperlakukan secara berbeda," kata Obama dalam sebuah konferensi pers, Sabtu kemarin di Nairobi.
Presiden Kenyatta mengatakan bahwa bagi masyarakat Kenya, isu hak gay bukanlah isu penting. Kenya lebih mengutamakan masalah mengatais kelompok militan, emansipasi perempuan dan membangun infrastruktur. Di Kenya dan di sebagian besar di Afrika, perilaku homoseksual dianggap ilegal.
"Faktanya adalah Kenya dan AS berbagi banyak nilai-nilai tetapi ada hal-hal di mana kita tidak sama," kata Kenyatta.
Obama melakukan kunjungan ke benua Afrika untuk membawakan pesan membangun demokrasi, perekonomian dan menangkal paham ekstremisme. Obama juga mengajak Kenya untuk perang melawan korupsi demi menarik investasi.