Konvoi kendaraan militan Islamic State (AFP Photo)
Beirut, Lebanon — Kelompok teroris melakukan serangan serentak di Prancis, Tunisia dan Kuwait hari Jumat (26/6), menimbulkan korban tewas atau terluka di tiga benua dan meningkatkan kekhawatiran akan makin meluasnya pengaruh jihad.
Di Prancis, target serangan adalah sebuah pabrik kimia milik perusahaan Amerika Serikat di dekat Lyon. Teroris memenggal seorang korban namun upaya meledakkan pabrik gagal.
Di Tunisia, kelompok bersenjata menyerang sebuah lokasi wisata pantai dan menewaskan sedikitnya 27 orang. Paling tidak satu penyerang juga tewas oleh serangan balasan aparat.
Dan di Kuwait, kelompok Islamic State (IS) mengaku bertanggung jawab atas ledakan di sebuah masjid di Kuwait City. Serangan itu membuat sedikitnya delapan orang mengalami cedera.
Belum ada indikasi bahwa tiga serangan terpisah itu dilakukan secara terkoordinasi, namun waktu serangan di tiga benua berbeda itu nyaris sama. Beberapa hari sebelumnya, IS menyerukan dilakukannya serangan pada bulan Ramadan ini.
Timing serangan juga mengindikasikan bahwa IS, yang menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah, makin menginspirasi para simpatisannya untuk merencanakan dan melakukan serangan di negara masing-masing.
“Kaum Muslim, lakukan jihad. Kaum Mujahidin di mana pun, bangkitlah dan jadikan Ramadan ini bencana bagi kaum kafir," kata juru bicara IS Abu Mohammed al-Adnani dalam sebuah pesan audio yang dirilis pekan ini.