Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 19th June 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Kamar Itu, Saksi Bisu Jeritan Engeline Menahan Sakit


Siswa SD mengikuti acara doa bersama bertajuk RIP Angeline di Nusukan, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Maulana Surya)










Sebelum ditemukan dalam kondisi tak bernyawa mengenaskan dalam lubang kematian di belakang rumah ibu angkatnya, Engeline diduga sudah sering menahan rasa sakit yang tak terhingga.

Seperti yang diungkapkan Yuliet Christien, satu dari tiga saksi hidup yang dipanggil penyidik Polda Bali untuk mengungkap kasus kekerasan yang dialami Engeline semasa hidupnya.

Yuliet menuturkan, ia dan anaknya pernah tinggal bersama dengan Engeline dan Margriet di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Meski tidak lama, tapi banyak cerita memilukan yang akhirnya menjadi sebuah kisah yang selalu terkenang di benaknya hingga saat ini.

Yuliet menceritakan, semasa hidupnya, Engeline sudah mengalami kekerasan fisik yang luar biasa. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya luka lebam yang tertoreh di tubuh mungilnya.

Memang, Engeline selalu menutup rahasia penderitaannya itu kepada siapa pun. Tapi, di waktu-waktu tertentu, Engeline kerap meluapkan rasa sakit di tubuhnya dengan menjerit kesakitan di dalam kamarnya, dan hanya kamar itu yang menjadi saksi jeritan Engel.

"Ada banyak luka lebam. Tapi, dia itu tidak pernah bilang. Saya hanya dengar teriakan (Engeline) saja dari dalam kamarnya," kata Yuliet di Polda Bali, Kamis 18 Juni 2015.

Engeline hanya mau berkeluh kesah tentang apa yang ia alami, kepada anak seusianya. Salah satunya kepada Abel, anak Yuliet yang satu itu juga ikut tinggal bersama di rumah itu.

Sementara, pengakuan tak kalah miris disampaikan Loraine, tante dari Yuliet yang juga pernah tinggal bersama Engeline di rumah Margreit. Loraine menuturkan, semasa hidupnya, Engeline bagai seorang anak jalanan yang tak kenal rumah.

Tubuhnya kotor, bajunya kumuh dan dari tubuh mungilnya tak lepas dari aroma tak sedap.

"Dia (Engeline) kotor, saya akui itu. Dari jauh (Margriet telepon) tolong cucikan bajunya, saya cucikan. Saya rapikan dia ke sekolah. Saya kepang, saya potong rambutnya," katanya.

Loraine menilai, Margreit telah mengubah karakter periang yang ada dalam diri Engeline menjadi seorang anak pendiam yang selalu dilanda ketakutan dan kecemasan.

"Dia bukan, bukan pendiam. Dia tertekan dari ibunya. Dia juga tidak pernah berbohong, anak jujur. Dia itu anak pintar," kata Loraine.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:01 PM.


no new posts