Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 17th June 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Alasan Muhammadiyah Kembali Ikuti Sidang Isbat

t

Din Syamsudin ketika menyampaikan orasi ilmiahnya di depan para wisudawan ke-75 UMM, Sabtu (28/2).



Jakarta - Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsudin, mengungkapkan alasan di balik kehadiran kembali organisasi yang dipimpinnya dalam sidang isbat, sidang yang menentukan awal Ramadan dan hari raya Idul Fitri, bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
Sebelumnya, saat Kementerian Agama (Kemag) dipimpin Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, beberapa kali Muhammadiyah mengirimkan surat pertanda ketidakhadirannya. Menurut Din, saat itu, ada hal yang tidak bisa diterima Muhammadiyah. Sekarang, kondisinya berbeda. Din menilai tidak ada lagi politisasi dalam sidang isbat.
"Dari awal dilangsungkannya rapat Isbat, Muhammadiyah selalu ikut (hadir). Kecuali, pada dua atau tiga tahun lalu, saat pak Suryadharma Ali menjabat sebagai Menteri Agama. Saat itu, kami mengirim surat tidak dapat menghadiri sidang, mengingat dalam pandangan Muhammadiyah saat itu, ada politisasi. Ada pemanfaatan pakar yang secara kulturik menjelek-jelekkan Muhammadiyah. Saya enggak usah menyebutkan siapa orangnya," tegas Din seusai menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/6) petang.
Selain soal politisasi, di era sebelum Menag dijabat Lukman Hakim Syaefuddin, menurut Din, yang mendapat undangan dari Kemag untuk mengikuti sidang isbat hanyalah orang-orang yang saat itu pandangannya segaris dengan kementerian. Kemudian, saat disampaikan kepada pers, seolah-olah ada perdebatan dalam sidang. Nyatanya, menurut Din, hal yang sebenarnya tidak begitu.
Namun, haluan Muhammadiyah berubah setelah Lukman Hakim datang langsung ke PP Muhammadiyah dan menyampaikan berbagai penjelasan. Oleh karena itu, sejak tahun lalu, Muhammadiyah kembali berpartisipasi dalam sidang isbat.
Soal penentuan awal ramadan dan lebaran, Din dengan yakin mengatakan dalam jangka 100 tahun pun hal tersebut sudah dapat diprediksi sebelumnya.
"Penentuan 1 Ramadhan atau 1 Syawal itu, 100 tahun akan datang sudah bisa diprediksi. Sebab, kami menggunakan ilmu falaq yang berbasis astronomi fisika matematika, yang kami yakini hasilnya itu hampir dapat disebut pasti. Namanya, ilmu pasti," tandas Din.
Oleh karena itu, pada tahun ini, Din memperkirakan penentuan jatuhnya awal Ramadhan dan hari raya Idul Fitri bakal sama. "Insya Allah, Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri jatuh pada tanggal 17 Juli. Tahun depan, kita sudah bisa pastikan sama halnya dengan pastikan jam berapa Maghrib hari ini, besok," pungkasnya.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:35 PM.


no new posts