
Jakarta - Teknologi smartphone terus berkembang. Baru kemarin rasanya kita pakai prosesor dual core, tahu-tahu sudah quad core dan bahkan octa core. Memang sih, ponsel jadi lebih kencang. Namun jika tak waspada, banyak celah keamanan yang bisa dibobol oleh para hacker jahat.
Menurut Sofran Irchamni, Managing Director BlackBerry Indonesia, semakin kencang prosesor yang ada di smartphone kita, bisa saja semakin mempermudah upaya hacker untuk mengeksploitasinya.
Salah satunya terletak pada jumlah core yang semakin banyak. Logikanya adalah semakin banyak core milik sebuah ponsel, maka perangakat genggam itu mampu memproses perintah yang lebih rumit.
"Aplikasi yang bisa dibikin oleh hacker jadi semakin rumit. Kecepatan perangkat yang mereka tunggangi untuk memproses password pun jadi semakin tinggi," ujarnya dalam pertemuan dengan media di Hotel Intercontinental, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Bayangkan jika ponsel tersebut terhubung dengan server dan tersuplai dengan data-data penting sebuah perusahaan. Peretas yang berhasil menjebol keamanannya juga akan punya kesempatan untuk mengambil data tersebut.
"Buat perusahaan yang mengusung BYOD, tentu ini sangat berbahaya," lanjut pria lulusan Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
BYOD alias bring your own device tengah jadi tren. Perusahaan sekarang banyak yang mengizinkan pegawainya menggunakan perangkat milik sendiri untuk menunjang pekerjaan.