Kuala Lumpur, - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak memerintahkan Angkatan Laut negeri itu untuk melakukan misi pencarian dan penyelamatan ribuan migran Rohingya dan Bangladesh yang terombang-ambing di lautan.
Kapal-kapal yang dinaiki para migran tersebut, sebelumnya telah dihalau oleh otoritas Indonesia, Malaysia dan Thailand dan dilarang berlabuh di wilayah negara-negara tersebut.
"Saya telah memerintahkan @tldm_rasmi (Angkatan Laut) dan APMM (Badan Pelaksanaan Maritim Malaysia) untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan atas kapal-kapal Rohingya," ujar Najib lewat akun Twitter miliknya seperti dilansir kantor berita
Reuters, Kamis (21/5/2015).
"Kita harus mencegah jatuhnya korban jiwa," imbuh pemimpin negeri Jiran itu, seraya menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan akan diberikan lewat darat dan laut.
Sebelumnya, dalam pertemuan di Kuala Lumpur kemarin, Malaysia dan Indonesia sepakat untuk memberikan tempat penampungan sementara bagi para 'manusia perahu' yang masih berada di lautan.
Sekitar 3 ribu migran Rohingya dan Bangladesh telah tiba di perairan Malaysia, Indonesia dan Thailand dalam sepekan terakhir. Namun ribuan orang lainnya saat ini masih berada di lautan lepas karena kapal-kapal mereka dihalau untuk berlabuh.
Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan, intelijen Malaysia memperkirakan jumlah migran yang terombang-ambing di lautan tersebut sekitar 7 ribu orang.
Ditegaskan Anifah, tawaran untuk penampungan sementara ini hanya berlaku bagi mereka yang kini masih berada di lautan.
"Yang ingin kami tegaskan adalah bahwa kami hanya akan menerima orang-orang yang berada di lautan lepas itu," cetus Anifah seraya menegaskan tak akan menerima kedatangan gelombang migran lainnya.