
Ilustrasi beras plastik (Istimewa)
Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, menyatakan, bahwa keberadaan beras plastik adalah masalah serius karena beras merupakan konsumsi mayoritas masyarakat Indonesia. Bahkan diduga peredarannya merupakan bagian dari makar terhadap negara.
"Saya menilai peredaran beras plastik tidak semata mencari keuntungan saja dari jualan atau oplos beras plastik. Tapi sudah motif politik ada usaha makar terhadap negara dan sabotase kepada pemerintah," tegas Mendagri Tjahjo Kumolo, Sabtu (23/5).
"Harus diusut tuntas dan pasti ketemu siapa pelaku otak ini semua," imbuhya.
Kata mendagri, dirinya percaya Badan Intelijen Negera (BIN) dan Polri pasti bisa mengusut tuntas. Sejauh ini, Menteri Perdagangan dan Bulog sudah membuat pernyataan bahwa sejak Januari 2015, tidak ada impor beras.
"Berarti ada penyelundupan atau masuknya beras ke Indonesia secara ilegal," tukas mendagri.
Dia melanjutkan, sudah saatnya tata kelola perberasan nasional dan tata kelola impor ditata ulang. Juga harus ada pembersihan terkait oknum-oknum yang bermain masalah pangan yang berakibat pada sengsaranya petani dan masyarakat luas yang mengonsumsi beras.
"Menteri Perdagangan dan kapolri sudah proaktif, kita apresiasi," kata dia.
Sementara Kemendagri sendiri sudah membuat instruksi kepada gubernur, bupati, wali kota se-Indonesia untuk waspada dan mencermati gelagat ini dengan serius.
"Kami juga melakukan koordinasi, cek lapangan langsung. Karena keselamatan warga masyarakat harus diutamakan," tandas mendagri.