
Presiden Finlandia Tarja Halonen ketika masih dalam masa pemerntahannya, sedang memeriksa pasukan militernya. (Finnish Defence Forces/Elina Katajamäki)
Helsinki - Pemerintah Finlandia melalui Kementerian Pertahanannya mengeluarkan surat panggilan bagi sekitar 900.000-an personel pasukan pengganti untuk siap siaga dalam beberapa pekan terakhir. Meski tidak dijelaskan detil isi surat tersebut, namun pengerahan masif militer tersebut dinilai sebagai antisipasi infiltrasi Rusia. Meski demikian, pemerintah menolak surat panggilan tersebut sebagai reaksi dari hubungan yang memanas dengan Rusia.
Juru bicara Kemhan Finlandia, Mika Kalliomaa, menjelaskan isi surat tersebut hanya sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasukan pengganti. "Surat itu tidak ada hubungannya dengan Rusia," jelasnya.
Sebelumnya, Finlandia sudah meminta bantuan NATO untuk memantau pergerakan Rusia di perbatasan. Finlandia yang bukan negara anggota pakta pertahanan Atlantik tersebut hanya memiliki jumlah tentara sebanyak 16.000 personel.
Finlandia berbatasan langsung dengan Rusia sepanjang 830 mil. Hal ini membuat Finlandia rentan disusupi pasukan Rusia.
Kejadian terbaru penyusupan Rusia ketika Finlandia berhasil menangkap sebuah citra satelit kapal selam di wilayah perairannya. Kapal selam tersebut diam-diam mendekati Ibu Kota, Helsinki.