FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara blakblakan soal utang Indonesia kepala lembaga-lembaga keuangan internasional. Ia menyebut, utang Indonesia saat ini masih Rp 2.600 triliun, baik utang bilateral ke negara-negara lain, maupun ke World Bank dan Asian Development Bank (ADB). "Ya kita blakblakan saja, memang itu. Yang paling penting dihitung. Sebetulnya utang itu juga tidak apa-apa kok, jangan terus kita alergi utang, nggak. Utang itu tidak apa-apa asal dipakai untuk produktivitas, untuk hal-hal yang produktif," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Pencanangan Program Pembangunan Sejuta Rumah untuk Rakyat serta Menyambut Hari Buruh Internasional 2015, di Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2015). Menurut Presiden Jokowi, utang untuk membangun jalan boleh, untuk membangun jembatan boleh, untuk membangun perumahan boleh, untuk membangun pelabuhan, membangun bandara boleh, itu produktif. "Akan tetapi kalau kita pinjam, kemudian untuk subsidi BBM, itu yang saya 'tidak, tidak', keliru kalau itu," ujarnya. Negara besar Sebelumnya, Presiden Jokowi mengemukakan, tahun ini juga, pembangunan kereta api cepat akan dimulai, sesuatu yang selama ini hanya ada di Eropa, Jepang, dan Tiongkok. Namun, Presiden masih belum membuka informasi mengenai jalur pembangunan kereta api cepat itu. "Nanti kalau sudah pancangnya dipasang, baru, nah ini, dari sini ke sini. Ini baru kami urus supaya betul-betul. Saya nanti dipikir omang-omong terus. Mulai saja belum. Ya dilihat saja nanti," kata Presiden Jokowi. Terkait hal itu, Presiden meminta kepada seluruh rakyat untuk punya optimisme bahwa Indonesia adalah negara besar, punya potensi dan kekuatan yang besar, baik alam maupun rakyatnya. "Jangan sekali-kali kita punya pandangan negatif terhadap diri kita sendiri dan mempunyai rasa pesimisme. Itu harus dibuang, mulai dibuang," kata Presiden Jokowi. Bukti bahwa Indonesia adalah negara besar, Presiden Jokowi pun menunjuk bahwa jumlah penduduk Muslim-nya menjadi yang terbesar di dunia. "Penduduk kita nomor 4 di dunia, ekonomi kita juga masuk G-20," ujarnya. Saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) Ke-60 dilaksanakan pekan lalu di Jakarta dan Bandung, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sejumlah negara peserta juga memandang Indonesia sebagai negara besar. "Mereka memandang kita, kok kita malah pesimistis sendiri, dingkluk, dingkluk sendiri. Rendah hati tidak apa-apa, rendah hati itu penting, tetapi kadang-kadang kita juga harus sombong, gitu loh. Ini loh Indonesia! Tidak usah takut-takut," kata Presiden Jokowi. Presiden berkunjung ke Ungaran, Jawa Tengah, untuk mencanangkan Program Pembangunan Sejuta Rumah yang dimulai pada Rabu kemarin. Pencanangan itu juga dihadiri sejumlah tokoh buruh nasional, seperti Andi Gani, Said Iqbal, dan Mudhofir. Selain itu, pencanangan itu juga dihadiri Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. |
![]() |
|
|