FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() NSA dan GCHQ memiliki sistem yang serupa. ![]() Ilustrasi (REUTERS) Pemerintah China dikabarkan sedang mengembangkan perangkat yang bisa digunakan untuk melancarkan serangan ke sebuah situs. Serangan ini ditujukan untuk melumpuhkan sebuah situs di luar China yang dianggap berpotensi mengancam keamanan negara. Dilansir melalui PC World, Sabtu 11 April 2015, perangkat yang diberi nama Great Cannon ini telah digunakan untuk pertama kalinya beberapa bulan lalu. Great Cannon menggunakan metode serangan masif distributed denial-of-service (DDoS) ke platform GitHub. Dalam serangan tersebut, China mengirimkan sejumlah besar trafik ke situs yang dituju. Dengan demikian, situs yang ditargetkan akan down yang tidak lagi aktif. GitHub mengatakan jika ini merupakan serangan terbesar sepanjang sejarah perusahaan berdiri. Awalnya, serangan ke GitHub itu dikira berlangsung dengan menggunakan Great Firewall milik China. Firewall itu melibatkan jaringan rumit di lingkaran China menggunakan perangkat dan software penyaringan yang digunakan oleh oemerintah untuk mengendalikan akses internet ke negara tersebut. Firewall biasanya digunakan untuk memblokir akses ke Facebook dan Twitter, atau media lain yang layak blokir. "Great Cannon ternyata diletakkan berdampingan dengan Great Firewall. Meski terpisah, namun keduanya sama-sama dianggap sebagai sistem yang mengancam, dengan kemampuan dan desain yang berbeda," ujar peneliti gabungan dari University of California, Berkeley dan University of Toronto. Dijelaskannya, Great Cannon bukanlah ekstensi ringan dari Great Firewall. Dia merupakan perangkat yang bisa membajak alamat IP individu, bisa mengubah konten yang tidak terenkripsi hanya dengan menghubungkan web server dengan pengguna. Great Cannon juga disebut mampu memanipulasi trafik, sistem di luar China, dan secara diam-diam bisa memprogram browser pengguna untuk menciptakan serangan DDoS yang masif. "DDoS masih telihat biasa. Great Cannon sebenarnya lebih rumit lagi. Disa bisa secara teknis mengubah konfigurasi, atau mengalihkan sistem trafik dari alamat IP spesifik. Sistem ini memungkinkan China mengirimkan malware ke komputer mana saja di luar China, lalu berkomunikasi dengan server pemerintah, tanpa menyertakan proteksi kriptografik," ujar para penemunya. Sistem yang hampir sama juga digunakan oleh National Security Agency (NSA) Amerika dan GCHQ Inggris, bernama Quantum. Terkait:
|
![]() |
|
|