Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 21st March 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Uedan.. Anak Ujian, Orang Tua Sibuk Beri Sontekan Lewat Dinding Sekolah






Large Image Link (420 kB)
Luar Biasa.. Anak Ujian, Orang Tua Sibuk Beri Sontekan Lewat Dinding Sekolah




PATNA - Pemandangan antik ini akan Anda temui di India saat anak-anak dan kerabat pelajar tengah mengikuti ujian nasional. Saking berharganya ujian tingkat nasional tersebut, tidak hanya siswa yang sibuk mempersiapkan diri.
Para orang tua (ortu) pun tidak mau kalah. Bahkan, hingga hari H ujian pun, para orang tua tetap sibuk. Ya, mereka sibuk memberikan sontekan kepada putra putrinya yang sedang mengikuti ujian di kelas. Karena itu, terciptalah pemandangan antik seperti yang terlihat di Negara Bagian Bihar pada Kamis lalu.

Para pria, mulai remaja, pemuda, hingga bapak-bapak, berlomba memanjat tembok sebuah sekolah di Kota Vaishali. Dengan tangan kosong, mereka menaiki kusen jendela dan beton pemisah antarlantai. Tidak hanya di lantai 1, pemandangan 'heroik' itu juga terlihat di lantai-lantai di atasnya. Para kurir sontekan tersebut rela bertaruh nyawa demi memastikan anak atau saudara mereka lulus ujian.

"Secara kasatmata, mustahil menggelar ujian yang bersih dan bebas campur para tangan orang tua," kata P.K. Shahi, menteri pendidikan Bihar (jabatan setingkat kepala dinas provinsi), dalam wawancara kemarin (20/3). Dia menambahkan bahwa aparat dan pihak dinas pendidikan tidak akan mungkin bisa memantau aktivitas sekitar 6 juta orang tua yang mengantar putra putrinya ke lokasi ujian.

Dari tahun ke tahun, menurut dia, jumlah siswa yang mengikuti ujian serentak itu meningkat. Tetapi, jumlah orang tua dan saudara yang mendampingi para peserta ujian pun bertambah. Karena itu, sebanyak apa pun aparat yang disiagakan di lokasi ujian guna meminimalkan kecurangan, para "pejuang kelulusan" itu selalu punya cara untuk menyampaikan sontekan.

"Orang-orang ini seharusnya masuk kepolisian atau pemadam kebakaran. Lihat saja, betapa lincahnya mereka memanjat tanpa bantuan apa pun dan betapa kreatifnya mereka dalam menyampaikan sontekan kepada putra putrinya," kata seorang polisi yang berjaga di salah satu lokasi ujian. Saking nekatnya para orang tua yang mendambakan kelulusan putra putrinya itu, aparat akhirnya hanya bisa mematung.

Di salah satu sekolah yang menjadi lokasi ujian, tangga dari bambu terlihat di hampir semua jendela kelas. Itu memudahkan orang tua mengakses ruangan tempat anak mereka mengerjakan ujian. Di sekolah lain yang berpagar tinggi, seorang bapak menggunakan galah panjang untuk mencapai jendela kelas. Sontekan yang sudah dipersiapkan itu diletakkan di ujung galah yang masuk ke jendela.

Tidak bisa menertibkan para orang tua yang gigih dan kreatif itu, pemerintah Bihar lantas menempuh kebijakan tegas. Sriniwas Tiwari, ketua Komite Ujian Sekolah Bihar, menyatakan bahwa setiap siswa yang kedapatan menyontek akan langsung dicoret dari daftar peserta ujian. Bukan hanya itu, mereka juga tidak diperkenankan mengikuti ujian kelulusan tiga kali berturut-turut.

"Jika level kecurangannya berat, para peserta ujian bisa saja kami kenakan denda atau kami masukkan ke penjara," tandasnya. Kemarin media India melaporkan bahwa tidak kurang dari 600 peserta ujian didiskualifikasi oleh panitia. Rata-rata mereka tertangkap basah menyontek saat ujian berlangsung. Tidak dijelaskan jenis kesalahan lain yang bisa mengakibatkan peserta kehilangan haknya ikut ujian.

Kendati demikian, sanksi tersebut tidak membuat gentar para orang tua maupun para peserta ujian. "Apa salahnya menyontek saat ujian. Tidak ada yang baru lagi dalam praktik itu," kata Sanoj Kumar Singh yang mengikuti ujian di Saharsa Polytechnic. Dia malah menambahkan bahwa ujian tanpa menyontek adalah hal yang mustahil di India.

Pendapat yang sama disampaikan Ram Sundar Mandal. Pria yang menunggui anaknya di Saharsa Polytechnic itu justru menyalahkan pemerintah yang tidak bisa memberikan pendidikan bermutu di sekolah. "Mengapa pemerintah tidak bisa menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas? Jika itu terjadi, tidak akan ada kecurangan dalam ujian," kritiknya

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:02 PM.


no new posts