dok. This Morning
Jakarta - Orang yang pertama kali melihat Harnaam Kaur pasti merasa bingung dengan jenis kelaminnya. Ia tampil dengan busana wanita, namun memiliki brewok. Harnaam mengingatkan kita pada Conchita Wurst, penyanyi pria yang memiliki kumis dan jenggot tapi berdandan layaknya wanita.
Jika Conchita mengakui dirinya sebagai drag artist, seniman pria yang berpenampilan layaknya wanita, berbeda dengan Harnaam. Penampilannya itu bukan untuk mencari sensasi, namun Harnaam adalah seorang wanita yang memiliki kelainan bernama ovarium polikistik.
Kondisi tersebut terjadi karena ketidakseimbangan hormon seks perempuan. Hal itu menyebabkan dirinya ditumbuhi bulu di sekujur tubuhnya, termasuk wajah dan dadanya. Wanita 24 tahun itu pertama kali ditumbuhi bulu lebat di wajahnya saat usianya 11 tahun.
Tentu saja, masa remaja Harnaam begitu suram karena ia mengalami
bullying di sekolahnya. Ia mencoba melakukan
waxing,
bleaching bulu sampai mencukurnya, apalagi ketika bulu-bulu tersebut tumbuh di dadanya.
Kepada acara bincang-bincang This Morning baru-baru ini, Harnaam mengatakan bahwa ia sempat stres dan menjadi pribadi yang sangat negatif hingga tidak ingin hidup dengan minum banyak obat agar overdosis. "Aku membiarkan diriku berbahaya dan ingin mengambil nyawaku sendiri. Aku ingin bunuh diri," ungkapnya.
Namun, dia memutuskan untuk bangkit dan memiliki kehidupannya kembali setelah ia dibaptis menjadi Sikh, sebuah agama yang melarang mencukur bulu tubuh. Sejak mentaati perintah agamanya tersebut, sedikit demi sedikit kepercayaan diri Harnaam tumbuh. Dan dia mulai menumbuhkan bulu-bulunya menjadi lebih lebat di usia 16 tahun.
"Pada akhirnya aku mencintai diriku dan apapun yang terbentuk pada diriku," ujarnya.
Dengan kepercayaan diri yang dimilikinya sekarang, Harnaam pun kini memberikan dukungan untuk orang-orang yang di-
bully karena fisik mereka yang berbeda dari orang umumnya. Dia bekerja untuk mengkampanyekan anti-
bullying dengan membuat film pendek. Film tersebut bertujuan untuk mencegah dan mengurangi bullying serta menunjukkan efek
bullying dapat memberikan efek buruk pada remaja.