FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Facebook/Agung Mahdi Kondisi terakhir Icha yang berjuang melawan Cerebral Palsy TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perilaku lucu dan menggemaskan dari Ghumaisha Zarkasih atau yang biasa dipanggil Icha kini tidak terlihat lagi. Icha yang masa bayinya sangat menggemaskan dan normal seperti yang lainnya kini harus berjuang melawan penyakit 'Cerebral Palsy'. 'Cerebral Palsy' adalah penyakit yang menyerang syaraf otak. Singkatnya orang yang terkena penyakit ini mengalami gangguan pusat kendali organ tubuh. Sehingga otak tidak dapat mengirim perintah yang seharusnya pada organ tubuh. Kondisi Icha pun kini memprihatinkan. Foto-fotonya semasa bayi yang lucu dan menggemaskan kini tidak terlihat lagi. Bentuk tubuh Icha tidak lazim, kepalanya mendongak keatas seperti ada yang menarik kepalanya ke belakang. Dan sedihnya sendi-sendinya menjadi kaku, hampir tak bisa digerakkan. Maka Icha yang manis kepalanya terus mendongak kaku. Lebih sedih lagi tulang belakang Icha melengkung, membentuk huruf 'u', sementara tulang pinggangnya menonjol hampir seperti hendak menembus kulit ari. Tubuh Icha kurus kering, beratnya hanya 11 kilogram di usia 4 tahun. Saya tak mampu membayangkan, betapa tangguhnya jiwa kecil dalam raga yang menderita itu. Icha yang mungil seolah berkata, bahwa ia tak akan kalah oleh sakit. Icha adalah putri dari pasangan Zarkasih Setyadi dan Sartini. Di usia 5 bulan, Icha mengalami 'step' atau demam tinggi yang biasa terjadi pada balita. Namun bedanya Icha mengalami 'step' berulang kali dalam beberapa bulan, hingga pada suatu hari di usia 1 tahun 8 bulan ketika asyik bermain terkejut oleh sesuatu hal Icha tiba-tiba jatuh kejang dan dibawa ke rumah sakit. Dari sana Icha divonis terkena Cerebral Palsy (CP). Namun waktu itu CP yang di derita Icha disebut CP halus, karena dampaknya Icha menjadi lemas, lunglai, syaraf otaknya tidak mampu mengendalikan organ tubuhnya. Icha jadi tak bisa berdiri, bahkan sendi lehernya tak mampu tegak, sesekali dibantu untuk menegakkan kepalanya, tiba-tiba menunduk lagi seperti orang pingsan padahal sepenuhnya sadar. Kondisi terparah Icha terjadi 4 bulan yang lalu, menjelang ulang tahun Icha yang keempat. Icha kejang-kejang hingga koma di RS Fatmawati. Kali ini CP yang menyerang Icha berubah jadi kaku, sendi-sendinya menegang setiap kali rasa sakit itu menyerang Icha, sebab itulah tulang belakang Icha melengkung ke belakang, kemungkinan terjadi akibat respon Icha terhadap rasa sakit yang dideritanya. Halaman selanjutnya » Halaman123 |
![]() |
|
|