Presiden Jokowi berkoordinasi dengan Gubernur BI Agus Martowardojo yang dipanggil ke Istana Merdeka pagi ini (25/02) untuk menurunkan
bunga kredit perbankan yang masih tinggi menurutnya pasca sudah diturunkannya BI rate. Namun gubernur bank sentral bangsa ini menyebutkan diperlukannya proses untuk menurunkan
bunga kredit perbankan, namun pasti diturunkan karena proses awalnya sudah terlihat.
Saat ditemui wartawan di halaman istana usai menghadap Presiden, Agus Martowardojo juga menyebutkan perlu diperhatikan transmisi penyesuaian
bunga itu kepada penyaluran kredit, terhadap sektor ekonomi yang lain dan juga kepada masyarakat. Selain itu ada beberapa faktor
bunga yang dianalisa seperti cost of money, reserve requirement, margin dari risiko, porsi dari overhead cost, dan juga profit.
Mengenai pelemahan Rupiah yang nyaris menyentuh kisaran Rp13000 per dollar AS, gubernur BI memberikan jawaban bahwa secara umum perkembangan ekonomi bangsa ini cukup baik. Dan kondisi deflasi pada bulan Januari lalu akan dapat terangkat kembali pasca reformasi kebijakan subsidi BBM yang baru.
Selain itu pimpinan Bank Indonesia ini sangat optimis inflasi akan terjaga dan mengarah ke target yaitu di 4 persen, dan malah bisa lebih rendah. Apalagi defisit transaksi berjalan di tahun 2014 yang lalu berkurang di bawah 3%, dan juga neraca perdagangan bulan Januari yang sudah surplus, sehingga memungkinkan ekspor non migas bangsa ini terus membaik.
sumber
25th February 2015
Penjelasan Gubernur BI Mengenai Bunga Kredit Yang Belum Diturunkan
