Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 17th February 2015
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default Ditelantarkan RS Hingga Meninggal, Keluarga Pasien BPJS Mengamuk di Siantar





Keluarga pasien yang kecewa pelayanan rumah sakit di Pematangsiantar. (Foto: Andi Siahaan/detikcom)
Pematangsiantar - Keluarga Mennaria Garingging (77), pasien BPJS mengamuk di RSUD Djasamen Saragih, Pematangsiantar , Sumatera Utara (Sumut). Mereka merasa rumah sakit menelantarkan keluarganya hingga meninggal dunia.

Pelaku membanting meja dan kursi di ruangan hingga rusak. Petugas medis di ruang Paviliun B juga menjadi sasaran kemarahan keluarga tersebut. Untungnya keluarga pasien di kamar lain bisa meredam amarah mereka.

Menurut Aliondo Bona Tua Sinaga (38) anak bungsu Mennaria, kemarahan mereka berawal ketika ibunya yang tinggal di Jalan Mahoni, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Barat, menderita sakit sesak napas. Senin (16/2/2015) pagi sekitar pukul 05.00 WIB, Mennaria dibawa ke RSUD Djasamen.

Setiba di rumah sakit, pasien diputuskan dokter untuk opname. Namun hingga sore hari pihak rumah sakit seakan menelantarkan ibunya. Hanya diberi infus dan tidak diberi obat-obatan. Selain itu meski sesak napas, pasien juga tidak diberi oksigen.

Ia menyesalkan sikap rumah sakit yang tidak berbuat maksimal terhadap ibunya. Menurutnya pelayanan RSUD Djasamen Saragih sangat kurang dalam menangani pasien BPJS.

"Jangan gara-gara pasien BPJS kita dibuat gitu. Jadi untuk apa BPJS ini kalau ditelantarkan juga," ungkap Aliondo dengan kesal.

Sementara itu Andy Rangkuti, Humas RSUD Djasamen Saragih mengakui ada keterlambatan penanganan terhadap pasien. Tapi itu menurutnya bukan karena kesengajaan, apalagi penelantaran. Pasien seharusnya dirawat di ruang ICCU karena kondisinya yang kritis, namun karena ruang ICCU penuh, pasien terpaksa dirawat di ruang Paviliun B.

Diakui Rangkuti, memang ada keterlambatan, tapi bukan kesengajaan. Pihak RS akan melakukan evaluasi dan melihat kronologis kejadian. Menelusuri mulai dari pasien masuk hingga akhirnya meninggal.

"Memang kita lihat tadi ada keterlambatan. Tapi jangan ada tanggapan karena pasien BPJS tidak dilayani. Pasien BPJS itu bukan pasien gratis," ucap Rangkuti.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:36 AM.


no new posts