Ariel (Gusmun/detikHOT)
Jakarta - Royalti bagi para pelaku dunia seni merupakan elemen penunjang yang paling penting. Tapi masih banyak musisi yang menjadi korban nakalnya pengusaha industri musik.
Menurut sejumlah musisi, rumah karaoke di Indonesia 'mencaplok' lagu tanpa izin pemiliknya. Parahnya lagi, tidak membayarkan royalti yang menjadi hak musisi.
"Dihargainya royalti musisi itu bagian dari peradaban. Ini bukan soal uang receh untuk jajan, tapi bagaimana mereka (rumah karaoke) menghargai secara layak," buka vokalis NOAH, Ariel, yang turut hadir dalam jumpa pers di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/1/2015).
Penuturan Ariel juga ditambahkan oleh rekan seprofesinya Ryan 'd'Masiv'. Bagi pria yang menjadi vokalis itu, dengan dibayarnya royalti, sudah pasti dapat mensejahtetakan musisi.
BACA JUGA: Throwback Grammy 2014! Generasi Tua (Masih) Berjaya
"Di luar negeri itu, musisi yang punya single hits saja bisa hidup sangat sejahtera sampai tujuh turunan. Kaya raya malah. Di Indonesia, banyak musisi yang punya banyak lagu hits tapi tidak bisa apa-apa. Terutama para senior," tambah Ryan.
"Seharusnya tidak cuma mengacu pada UU no. 28 tahun 2014. Tapi memang adat ketimuran itu merampas hak orang lain ada zalim. Jangankan royalti, mengambil mangga di kebun tetangga tanpa izin aja nggak boleh, kan?" timpal gitari band Wali, Apoy' lagi.
Next »