Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News

News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 26th November 2014
Gusnan's Avatar
Gusnan Gusnan is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2013
Posts: 27,623
Rep Power: 49
Gusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyakGusnan memiliki kawan yg banyak
Default ISL Biang Keterpurukan Timnas: Hidup Mati Sepakbola Indonesia Cuma di Tangan Dua Oran


Arief Bagus/Bolanews
Raut muka para penggawa Tim Merah-Putih usai ditaklukkan Filipina 0-4.





Biang keterpurukan tim nasional Indonesia adalah kompetisi Liga Super Indonesia (Indonesian Super League/ISL).
Imbasnya, pelatnas tidak pernah berjalan secara optimal. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat sepak bola nasional, Tondo Widodo, melalui akun Facebook miliknya, Rabu (26/11/2014).
Menurut Tondo, pemain tim nasional lebih suka membela klub daripada mengikuti pelatnas. Para pemilik klub juga tidak ingin melepas pemain-pemainnya.
“Otoritas sepakbola Indonesiapun (PSSI) ibarat panti jompo yang tak berbuat apapun melihat ketimpangan ini padahal ada regulasi yang mengatur tentang pemain klub yang dipanggil untuk pelatnas,” tulis Tondo.
Tondo memberi contoh di negara-negara Eropa, pelatnas cukup digelar selama dua pekan dan mampu menghasilkan tim yang tangguh.
Ini bisa terwujud karena kompetisi di sana benar-benar membentuk pemain yang selalu siap. Menurut Tondo, ketika hal tersebut diaplikasikan di Indonesia selalu gagal kapanpun waktunya.
“Pengelola kompetisi ISL seolah tidak pernah sinkron dengan pengelola timnas (Badan Tim Nasional). Jalan sendiri-sendiri, yang satu membawa kompetisi di mana AFC atau FIFA, yang satunya membawa nama bangsa dan negara. Mana yang didahulukan? Simalakama atau simelekete,” kata Tondo.
Tondo memaparkan solusi atas ketidaksinambungan ini. Menurut Tondo, sebaiknya kedua pejabat penting di persepakbolaan Indonesia, La Nyalla Mattalitti (Ketua BTN) dan Joko Driyono (CEO PT Liga Indonesia), bertukar tempat. La Nyalla mengelola kompetisi, sedangkan Joko Driyono mengelola tim nasional.
“Toh mati hidupnya sepakbola di Indonesia itu hanya ada di tangan mereka berdua. Di mana Ketua Umum? Di mana para Exco? Tanya rumput yang bergoyang,” ujar Tondo.
Timnas Indonesia memiliki peluang yang tipis untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF 2014. Hingga pertandingan kedua babak penyisihan grup, skuat asuhan Alfred Riedl baru mengoleksi satu angka. Di grup A, posisi timnas berada di peringkat ketiga setelah Filipina dan Vietnam.
Pada laga terakhir, Indonesia harus menumbangkan timnas Laos di Hang Day Stadium, Jumat (28/11/2014). Namun demikian, timnas Indonesia juga harus berharap timnas Vietnam tumbang di tangan Filipina.
Jika itu terjadi, perolehan angka Indonesia dengan Vietnam akan sama, yaitu empat. Namun demikian, Indonesia memiliki selisih gol yang lebih buruk daripada Vietnam. Dari dua pertandingan, selisih gol Indonesia adalah -4, sedangkan Vietnam +3.

Reply With Quote
  #2  
Old 27th November 2014
jambrong111 jambrong111 is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Oct 2014
Posts: 501
Rep Power: 11
jambrong111 mempunyai hidup yang Normal
Default

“Toh mati hidupnya sepakbola di Indonesia itu hanya ada di tangan mereka berdua. Di mana Ketua Umum? Di mana para Exco? Tanya rumput yang bergoyang,” ujar Tondo. gimana sepakbola indonesia bisa maju kalau masih tak bisa mengendalikan ego masing2

-- Online Revolution --
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:30 PM.


no new posts