FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
JAKARTA, KOMPAS.com - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Markas Besar TNI di Cilangkap, Rabu (1/9/2010) terkait insiden penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Polisi Diraja Malaysia, dikatakan seperti menampar wajah petinggi TNI.
Pasalnya, pidato yang berlangsung sekitar 20 menit tersebut dinilai menunjukkan sikap Indonesia yang tak tegas. Pernyataan tak tegas Presiden, yang juga panglima tertinggi TNI, kontras dengan pemilihan tempat Markas TNI Cilangkap yang identik dengan ketegasan dan cerminan kekuatan. "Pernyataan ini menampar petinggi-petinggi TNI sendiri bahwa lembeknya kepemimpinan politik di Indonesia menunjukkan lembeknya tentara Indonesia," kata pengamat militer dari Propatria Institute Hari Prihartono ketika dihubungi Kompas.com, Kamis. Hari mengibaratkan pidato Presiden seperti pernyataan seorang kepala keluarga yang memilih berdamai setelah para anggota keluarganya disiksa dan dilukai orang lain. "Dan hal ini disampaikannya di tengah keluarga besarnya. Inilah konyolnya pilihan sikap SBY semalam. Makanya, banyak perwira TNI yang semalam shocked," kata Hari. Secara bergurau, Hari mengatakan, Presiden mungkin keliru menilai bahwa Mabes TNI itu Kementerian Luar Negeri. Pasalnya, apa yang disampaikan semalam juga tak sinkron dengan identitasnya sebagai Panglima Tertinggi TNI. "Pemimpinnya mantan tentara, yang kemudian berbicaranya mendayu-dayu seperti melantunkan lagu, kau yang memulai, kau yang mengakhiri," sambung Hari. Seperti diwartakan, ketika berpidato kemarin, Presiden di antaranya menegaskan bahwa kedaulatan negara dan keutuhan wilayah adalah kepentingan nasional yang sangat vital. Ditekankan Presiden bahwa pemerintah sangat memahami kepentingan itu dan bekerja sungguh-sungguh untuk menjaga dan menegakannya. "Namun, tidak semua permasalahan yang muncul dalam hubungan dengan negara sahabat terkait dengan kedaulatan dan keutuhan wilayah," katanya. |
#2
|
|||
|
|||
![]()
okokookok
nise inpoh ndan emang indo kurang tegas nih ngadepin masalah beginian |
#3
|
||||
|
||||
![]()
presiden terkesan lembek menghadapi permasalhan ini..
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
kayak ga ad harga dirinya bangsa ini... gak ad ketegasan...
![]() ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
dasar stupid. lo kira pidato presiden gk dirundingin
-kalo emang ande kata perang, gmn nasib 2 juta TKI di malay? -trus darimana indo dapet biaya perang yg mahal selain ngutang? utang tambah banyak dan pulau bisa2 dijual lagi -trus mau gk ente2 kena wajib militer sperti di korea?? jgn mikir perang kaya maen Point blank, boro2 nembak, ngangkat sm ngarahin snjata aja pasti ud engap2an.. -nasib WNI di perbatasan gmn? think before comment |
#6
|
|||
|
|||
![]()
hmmmm masak sih segitunye bpk Beye pidato
|
#7
|
|||
|
|||
![]()
ahh pda ribet amat udh g ush prang.
suruh brantem aj pak beye vs pm malaysia .. 1by1 adu tinju. Klo yg kalah hukum mati..wkakakak Posted via Mobile Device |
#8
|
|||
|
|||
![]()
nyimak ndan
|
![]() |
|
|