
Apakah Anda merasakan menurunnya kecepatan akses internet beberapa hari belakangan? Jika ya, kemungkinan penyebabnya sama dengan yang dialami oleh sejumlah penyedia layanan internet di AS pada awal minggu ini.
Masalah yang antara lain dirasakan oleh sebagian pengguna di AS dan Kanada tersebut ternyata berakar dari "daftar alamat" internet (
IP address) yang tersimpan di perangkat-perangkat
router milik sejumlah penyedia layanan internet utama.
Sebagaimana dijelaskan oleh
Extreme Tech, Kamis (14/8/2014),
router milik para pengelola
data center yang menjadi tulang punggung internet menyimpan "daftar alamat" atau peta dari seluruh jaringan internet yang disebut sebagai Border Gateway Protocol (BGP) Table.
Peta BGP Table ini menjadi acuan untuk mengarahkan trafik dari pengguna internet ke server yang dituju dan sebaliknya melalui rangkaian
router lain yang sama-sama menyimpan BGP Table untuk menyambung jalan.
Nah, di sinilah letak masalahnya. Sebagian
router, terutama yang sudah berumur, hanya memiliki memori yang cukup untuk menyimpan
entry BGP Table sebanyak 512K atau 524.288.
Begitu ukuran daftar alamat melebihi angka tersebut, perangkat-perangkat
router ini berhenti bekerja atau mengalami penurunan kinerja. Jalur komunikasi internet yang tersambung melalui
router bermasalah pun terkena imbasnya dan mengalami gangguan karena
router tidak bisa meneruskan trafik.
Saat ini belum semua
router mengalami kelebihan tabel
routing karena jumlah alamat yang disimpan berbeda-beda, tergantung banyaknya jalur yang dihubungkan oleh
router tersebut.
Namun, kebanyakan
router yang ada sekarang sudah menyimpan sekitar BGP Table berisi sekitar 500.000
entry. Perkembangan jaringan internet akan semakin mendorong angka tersebut hingga melewati 512K sehingga pada waktu yang akan datang jumlah
router yang bermasalah diperkirakan bakal bertambah banyak.
Untungnya, hanya perangkat-perangkat
router tua yang mengalami masalah.
Router baru memiliki memori lebih banyak sehingga bisa menyimpan
entry BGP Table sebanyak lebih dari 524.288.
Problem ini sebenarnya sudah terendus sejak lama. Penyedia perangkat
networking Cisco, misalnya, pada Mei lalu sudah mengingatkan pelanggannya dan memberikan jalan keluar. Perangkat-perangkat
router pun bisa diganti dengan yang lebih baru dan bebas masalah.