Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Business

Business Segala topik apapun tentang bisnis di bahas di dalam sini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 25th August 2010
nairin's Avatar
nairin nairin is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jul 2010
Location: Bandung
Posts: 563
Rep Power: 17
nairin ceriwis bangetnairin ceriwis bangetnairin ceriwis bangetnairin ceriwis bangetnairin ceriwis bangetnairin ceriwis banget
Default Membaca Peluang Bisnis dari Resep Masakan





Urusan lidah dan perut memang tidak bisa sembarangan. Karena itu, olah resep dan ketajaman insting membaca peluang sangat penting bagi pebisnis kuliner. Pasalnya, salah memasukkan satu bumbu saja, pelanggan bisa kabur.

Kekayaan wawasan beragam resep masakan bisa didapat dari banyak sumber. Buku, koran, majalah, internet, dan acara televisi bisa jadi rujukan para "tukang masak" ini. Tetapi, belajar langsung dari koki sebenarnya, lengkap dengan praktik, tentu menjadi nilai lebih tersendiri.

Hadi Kusumo memang bukan jago masak. Tapi, ia punya kantin di daerah mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan, Jalan Ciumbuleuit, Bandung. Usaha bernama Kantin Juwita itu punya kekhasan menyajikan ayam dan ikan dalam rupa presto, alias tulang lunak.
"Kelebihannya, kami bubuhkan juga kremesan di atas daging itu," katanya saat ditemui di acara Cooking Class East Meet West yang dihelat harian Kompas di Hotel Padma, Kota Bandung, Sabtu (19/6) lalu.

Ia mengaku tidak tahu banyak tentang bumbu-bumbu yang diimbuhkan dalam dagangannya. Pasalnya, masakan setengah jadi dipasok kakaknya. Tugas Hadi adalah menyempurnakannya sehingga bisa mengisi relung perut penyantapnya.

Namun, pelajaran memasak dari Chef Anton Pradipta siang itu bisa menambah wawasannya tentang makanan. Ia menyebut menu iga bakar sego ireng yang diajarkan bisa ia terapkan. "Saya jadi tahu bumbunya. Iga bakal saya ganti dengan ayam atau ikan, sesuai dengan dagangan saya," katanya.

"Harga makanan di kantin saya seporsi sekitar Rp 12.000. Itu sudah harus bersaing dengan warung tenda di seberang kantin yang harganya lebih murah. Kalau bumbu yang diajarkan tadi saya pakai juga, mau dijual berapa masakan saya?" ujarnya.

Persaingan ketat
Lain lagi dengan Heny Adiaksi. Pengusaha salon dan kafe ini berencana membuka restoran keluarga bercita rasa Indonesia di Jalan Diponegoro. Padahal, di sekitar lokasi itu sudah bertebaran berbagai tempat makan yang menyajikan masakan serupa. Tetapi, ia tak gentar.

"Restoran itu nantinya banyak menyajikan masakan Nusantara, tetapi juga ada makanan ala barat seperti steak atau spaghetti. Dari kelas memasak seperti ini, saya belajar tentang cara penyajian dan pengolahan aneka bahan. Saya yakin masakan di restoran saya nanti bisa bersaing dengan yang lain meskipun sangat mungkin ada menu sama," kata Heny.

Selain mengandalkan bumbu, Heny yakin lokasi yang tak jauh dari Gedung Sate dan sentra factory outlet di Jalan LL RE Martadinata bakal mendongkrak omzet. Karena berdekatan dengan perkantoran pemerintah, Heny akan menyediakan ruang khusus untuk rapat-rapat pejabat.

Seperti yang dituturkan Heny, peluang berbisnis kuliner masih sangat terbuka. Tentu saja perlu kecerdikan dan keuletan untuk bisa bertahan. Belajar masak dari koki profesional hanya salah satu cara untuk memuaskan lidah dan perut konsumen.








sumber : http://female.kompas.com/read/xml/20....resep.masakan

Reply With Quote
  #2  
Old 12th July 2014
suksessejahtera suksessejahtera is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Mar 2014
Posts: 430
Rep Power: 12
suksessejahtera mempunyai hidup yang Normal
Default

thanks infonya gan kalo mau bikin masakan gitu juga harusnya udah persiapin perlengkapan masaknya dari awal
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:16 PM.


no new posts