FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Tak Ditemui Rektor..Mahasiswa UIN Malang mengamuk MALANG, KOMPAS.com - Aksi yang digelar puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur, Senin (23/5/2011), berlangsung ricuh dan terjadi baku hantam antara mahasiswa dengan Satpam di Kampus setempat. Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan (AMPK) UIN Maliki Malang itu, menuntut Agus Maimun, Pembantu Rektor III UIN Maliki, yang membidangi kemahasiswaan, agar segera diturunkan dari jabatannya. Awalnya, puluhan mahasiswa tersebut menggelar aksi sebari orasi membacaakan tuntutannya di depan gedung Rektorat UIN Maliki. Namun, hingga beberapa lama melakukan orasi, tak satupun perwakilan dari pihak Rektorat menemuinya. Karena tak kunjung ditemui, puluhan mahasiswa terus memaksa ingin masuk ke ruang Rektorat, untuk ketemu langsung dengan Rektor UIN Maliki Malang, Prof DR Imam Suprayogo. Saat itulah terjadi adu dorong antara mahasiswa dengan pihak Satpam yang membentuk barisan, menutup pitu masuk Rektorat. Bahkan, bukan hanya terjadi adu dorong, namun peserta aksi dengan satpam sudah terlihat baku hantam. Mahasiwa terlihat kecewa karena tak ditemui langsung oleh rektor UIN Maliki Prof DR Imam Suprayogo. Setelah terjadi adu dorong dan baku hantam antara mahasiswa dengan Satpam, baru pihak Rektorat berkenan menemui peserta aksi. Yang menemui mahasiswa tersebut adalah Sutaman, Sekretaris Rektor UIN Maliki Malang. Dia mengatakan, bahwa Rektor UIN sedang tidak bisa menemui mahasiswa karena berada di luar kota. "Sekarang pak Rektor sedang ada di luar Kota. Besok (Selasa), Pak Rektor sudah kembali masuk kantor. Silahkan besok pagi hingga siang kalau ingin ketemu dengan pak Rektor," katanya. Lebih lanjut Sutaman mengatakan, sesuai dengan perintah rektor, pihaknya, Selasa (24/5/2011) akan menemui mahasiswa dan siap menjelaskan semuanya. "Itu kata rektor yang disuruh disampaikan kepada kalian," katanya. Kepada wartawan, In'am, Koordinator aksi mengatakan, aksi tersebut menuntut agar PR III segera diturunkan. Karena dinilai tidak profesional dalam menjalankan kewenangannya. "Dia yang memicu kekisruhan ditingat mahasiswa," kata In'am. Selain itu katanya, percepat Pemilu Raya untuk memilih Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang hingga kini masih belum jelas statusnya. "Dan rektor bertanggung jawab menyelesaikan masalah pemilu raya itu. Karena PR III sudah tidak memiliki kredibilitas," tegasnya. "Selama rektor tidak mau menyelasiakn masalah ini, kami yang tergabung dalam AMPK UIN, akan tetap membaikot seluruh kebijakan dan kegiatan kemahasiswaan, terutama Ospek di UNI," kata In'am. Spoiler for Sumber:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
Dikit2 ngamuk...dikit2 ngamuk....mo jadi apa yaaa mahasiswa ini...otot diduluin bukannya OTAK...
![]() |
![]() |
|
|