FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
International
Krisis Kesehatan Landa Korut Jum'at, 16 Juli 2010 - 11:03 wib http://international.okezone.com/rea...an-landa-korut SEOUL � Korea Utara (Korut) dilanda krisis kesehatan karena tidak ada kepedulian pemerintahannya dan bantuan internasional di tengah masih belum jelasnya masalah nuklir negara itu. Kelompok pemerhati hak asasi manusia (HAM), Amnesty International (AI),kemarin melaporkan bahwa operasi di rumah sakit dilakukan tanpa anestesi (obat pengurang rasa sakit),jarum suntik steril, dan epidemi yang makin berbahaya yakni kurang gizi di Korut. Itu menggambarkan buruknya sistem kesehatan di negeri yang terisolasi dari dunia itu. Jika dibiarkan terus-menerus, tragedi kemanusiaan pada 1990-an bisa kembali terulang.Kelaparan pernah terjadi di Korut pada 1990- an dan beberapa warganya terpaksa memakan rumput, akar pohon, dan kulit pohon karena tidak ada makanan. Negara komunis itu menjamin perawatan kesehatan gratis bagi semua rakyatnya. Tetapi, AI menyatakan bahwa banyak para warga Korut yang menyatakan, mereka harus merogoh kocek mereka demi pelayanan kesehatan sejak 1990-an. Para dokter di Korut tidak dibayar dengan uang.Mereka umumnya dibayar dengan rokok,minuman beralkohol, atau makanan untuk konsultasi kesehatan. Jika dibayar, para dokter pun meminta pembayaran tunai khususnya untuk operasi. �Jika Anda tidak memiliki uang,Anda mati,� demikian laporan AI mengutip pernyataan seorang pengungsi berusia 20 tahun yang tak disebutkan namanya. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korut membelanjakan anggaran kesehatannya lebih rendah dibandingkan negara lain atau di bawah USD1 (Rp9.000) per orang setiap tahun. WHO juga menyarankan Korut untuk menempuh langkah efektif untuk menghadapi kekurangan pangan, termasuk menerima bantuan internasional dan menjamin transparansi pengiriman bantuan. Amnesty International juga menyerukan komunitas internasional untuk mendukung langkah PBB dalam Program Pangan Dunia dan kelompok bantuan lain untuk memberikan bantuan berdasarkan kebutuhan bukan berdasarkan pertimbangan politik. �Ini sangat penting karena bantuan untuk Korut bukan berdasarkan sepak bola politik yang diberikan negara donor,� ujar Deputi Direktur AI untuk Asia Pasifik Catherine Baber. Jangan ketinggalan berita tentang Piala Dunia 2010, hanya di Okezone.com Dalam laporan itu, AI juga mewawancara 40 warga Korut yang kini tinggal di luar negeri dan pekerja kesehatan profesional yang tinggal di negara komunis itu. Mereka mengutip pernyataan perempuan berusia 56 tahun dari Kota Musan yang pernah menjalani operasi usus buntu tanpa ada anestesi pada pertengahan 2001. �Saya menjerit karena kesakitan. Saya kira saya akan mati.Tetapi, mereka mengikat tangan dan kaki saya untuk mencegah saya bergerak,� paparnya. Menurut Baber, Korut tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan dasar dan kebutuhan hidup bagi rakyatnya, terutama bagi warga miskin yang tak mampu membayar pelayanan medis. AI melaporkan banyak warga yang tidak berkonsultasi ke dokter dan langsung membeli obat di pasar. �Kegagalan Pemerintah Korut untuk memberikan pendidikan dasar penggunaan obat sangat mengkhawatirkan Korut dalam memerangi epidemi tuberkulosis,� papar Baber. Mengutip data WHO, lima persen dari 25 juta warga Korut terinfeksi tuberkulosis. AI juga menyebutkan bahwa Korut mengalami kekurangan pangan karena buruknya kebijakan seperti pemotongan mata uang pada akhir November lalu. Survei PBB pada 2008 menunjukkan, 9 juta penduduk Korut mengalami kekurangan pangan. ( |
![]() |
|
|