Jakarta - Pihak Lion Air mengaku rugi ratusan ribu dolar karena penumpang membuka paksa pintu darurat di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Ada kerugian teknis dan potensi pendapatan yang hilang. Namun berapa biaya untuk memasang kembali pintu darurat?
Dari sejumlah insiden di dunia yang berhubungan dengan pembukaan pintu darurat, ada informasi soal pemasangan pintu pesawat. Sebagai contoh, insiden yang terjadi di Bandara Tan Son Nhat di Ho Chi Minh, Vietnam.
Kejadian ini berlangsung pada Februari 2012 lalu. Sesaat setelah pesawat Vietnam Airlines mendarat, bayi seorang perempuan menangis keras. Ibu sang bayi duduk di sebelah penumpang laki-laki, Le Van Thuan (29).
Thuan kemudian tak tahan akan tangisan bayi itu dan ingin ibu dan bayi di sebelahnya cepat-cepat keluar pesawat. Thuan pun nekat membuka pintu darurat, dan blak! Pintu darurat terbuka, dan balon seluncur darurat terkembang.
Gara-gara perbuatannya ini Thuan didenda Rp 7 juta. Pesawat itu tak bisa digunakan sementara dan harus diperbaiki. Untuk mengembalikan balon seluncur darurat yang terkembang itu, pihak maskapai harus mengeluarkan biaya US$ 10 ribu atau sekitar Rp 100 juta.
Untuk denda, jumlah yang dikenakan pada penumpang yang membuka pintu darurat bervariasi. Ada yang dikenai denda US$ 2.500 atau sekitar Rp 25 juta hingga Rp 4 juta - Rp 9 juta.
Dalam kasus Lion Air di Bandara Manado, pihak maskapai menyebut kerugian ratusan ribu dolar. Tapi tidak merinci apa saja kerugiannya. Bisa jadi, ada biaya pemasangan pintu darurat dan potensi kerugian dari keberangkatan dan lain-lainnya.
Namun, para penumpang yang mendobrak bisa lolos dari denda dan hukuman. Meski Lion Air sudah meminta bantuan polisi, namun penumpang tak ada yang mengaku berbuat. Bahkan saling melindungi.