Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 13th May 2011
sugara01 sugara01 is offline
Newborn
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 2
Rep Power: 0
sugara01 mempunyai hidup yang Normal
Default (HOT Kisah nyata+PIC) Step Hampir Merengut nyawa anakku

Saat itu jam menunjukkan pukul empat pagi pas di tandai bunyi alarm dari handphone yang aku set sebelumnya, aku bangun lebih awal dari suamiku. Pada hari itu kami akan mengikuti acara family day dari kantor sang suami, aku sebagai istri dan ibu yang baik segera menyiapkan bekal makanan yang akan kami bawa. Setelah semuanya siap, aku membangunkan suami dan buah hati kami tercinta, Daffa. Si kecil Daffa suhu badannya agak sedikit panas, tapi aku acuhkan karena aku anggap sebagai panas biasa. Dengan segera aku memandikan dan menyuapinya, setelah semuanya beres kami pun berangkat menuju bus rombongan pool A di lokasi pabrik sang suami. Sesampainya di sana kami masih menunggu penumpang lainnya yang belum datang, setelah semuanya hadir sesuai absen dari panitia acara, bus rombongan yang kami tumpangi segera berangkat menuju ke Taman Safari, dibenakku pasti di sana si kecil Daffa yg saat itu berusia satu setengah tahun akan senang melihat banyak binatang dan bermain di taman bersamaku dan suami tercinta.

Perjalanan panjangpun kami tempuh, di bus dia sedikit rewel mungkin capek harus duduk terus karena dia anak yang aktif, tak terasa bus yang kami tumpangi sampai juga ke Taman Safari. Ketika bus memasuki Taman Safari dan akan menuju ke area parkir, naasnya saat jalanan menanjak, bus yg kami tumpangi tiba-tiba tidak kuat mengangkat beban dan selanjutnya mesinnya mati, semua penumpang yg ada, termasuk aku ikut panik, tapi syukurlah mesinnya bisa hidup kembali, tapi AC bus mati di karenakan kompressornya rusak. Kondisi menuju ke area parkir sangat macet sekali maklumlah pada saat itu bertepatan dengan libur anak sekolah. Karena harus melewati area binatang buas, maka kaca bus harus tertutup rapat, semua penumpang merasa sangat panas termasuk si kecil Daffa, dia menangis sekencang-kencangnya semua penumpang bus menatap ke arah kami, jangankan anak kecil, kami pun yang dewasa merasakan hawa yang sangat panas di dalam bus yang AC nya mati. Setelah dua jam berlalu, akhirnya sampailah bus kami menuju area parkir. Ketika turun dari bus, hawa dingin Cisarua Bogor ditambah dengan hujan gerimis membuat tubuh kami yang sebelumnya kepanasan menjadi adem kembali. Dengan gerimis yang cukup lama, kami segera mencari tempat berteduh dan berpencar satu sama lain dengan peserta family day yang lain.

Setelah hujan berhenti kami berjalan-jalan dan di minta pihak panitia berkumpul di tempat yang sudah di sediakan karena acara seremoni harus segera dimulai. Sambutan demi sambutan baik dari Direktur, manajer, perwakilan panitia dan ketua serikat pekerja kami lalui, kemudian di lanjutkan dengan acara inti yaitu penarikan undian kupon door prize, kondisi suhu tubuh Daffa semakin panas sehingga membuatnya rewel dan aku merasa kesal sekali karena tidak bisa menikmati acara jalan-jalan ini, apalagi ini acara yang ditunggu-tunggu, undian door prize, saking kesalnya si kecil Daffa aku marahi termasuk suamipun kena ocehan dariku, ketika acara masih berlangsung, kami berniat kembali ke bus karena aku kesal sekali, diperjalanan menuju bus, kami beristirahat dibawah pohon sambil makan siang yang aku bawa dari rumah, setelah kami selesai makan, kami segera meneruskan menuju ke bus, namun aku sangat kaget sekali karena tiba-tiba tubuhku bergetar kencang, dan saat itu aku lihat si kecil Daffa tubuhnya kejang, kedua lengannya mengejang keras, bola matanya hanya terlihat putihnya saja, dengan selaput bawah matanya memerah, serta giginya yang saling beradu, aku sangat bingung karena baru pertama kali mengalami anak yang di sebut-sebut “STEP”. ”Ya Allah, apa yang sedang terjadi” gumamku. Melihat dia seperti ini tubuhku ini terasa sangat lemas dan tidak tahu apa yg harus aku lakukan termasuk suamiku juga, aku tak tahu harus berlari kemana untuk menyelamatkan dia, aku dan suamiku hanya menjerit meminta tolong kepada pengunjung di sekeliling kami ”Tolong, tolong anakku…” jeritku sekuat tenaga, sebagian pengunjung yang lewat segera memberi saran untuk menaruh sendok ke mulutnya, tapi aku tidak bawa sendok, dan juga meminta untuk segera menyiram air botol tapi airnya sudah habis kami minum, benar-benar tragis, ingin berlari namun kemana, aku hanya bisa pasrah dalam hati dan berdo’a “Ya Allah maafkanlah aku, berikan kesempatan kedua untuk aku menjaga si malaikat kecilku ini”, ketika hitungan detik dari do’a ku, tak disangka seorang berseragam, tinggi tegap segera mengambil daffa dari gendonganku dengan secepat kilat menggendong si kecil Daffa kemudian berlari kencang, saat itu tubuhku ini terasa sangat lemas sekali, namun aku harus kuat demi Daffa dan aku bersama suami ikut berlari mengejar orang yang membawa anakku, akupun terus berlari mengikuti orang yang membawa anakku dengan menangis dan menjerit sekeras-kerasnya “Anakku, anakku mana….” Orang-orang yang melihat jeritanku ada yang kaget, dan ada juga yang tahu dan segera menunjukan ke mana orang berseragam yang membawa anakku, ternyata anakku di bawa ke klinik emergency Taman Safari. Sesampai disana aku melihat Daffa sudah menangis dan memanggil diriku “Mama, mama, mama”, dengan kompresan yang menempel di kepalanya, aku menangis sejadi-jadinya antara percaya dan tidak bahwa Daffa selamat dari serangan “STEP” untuk kali pertama, dengan kondisi yang masih lemas, aku peluk Daffa dengan menangis sejadinya serta di dalam hati tak henti-hentinya menyalahkan diri sendiri “Ini semua salahku, aku bukan ibu yang baik” ujarku. Dokter jaga yang telah menyelamatkan anakku berusaha menenangkan dan meminta aku untuk tenang dan tidak usah kawatir karena masa kritis Daffa sudah lewat, “Dia sudah bisa menangis, dan suhu tubuhnya sudah normal” kata Dokter jaga tersebut, Kami pun pulang lebih awal dari rombongan, sang suami segera menghubungi atasannya yang juga ikut dalam acara Family dan dengan bijak dia segera membawa kami pulang ke Cilegon bersama keluarganya untuk membawa Daffa ke rumah sakit, sesampai di sana, Daffa terpaksa harus menjalani rawat inap selama empat hari. Walau masa itu telah lewat namun sampai saat ini trauma itu masih belum bisa aku atasi, entah sampai kapan, jadi setiap Daffa panas sedikit, aku segera memberikan obat penurun panas agar dia tidak “STEP” kembali, karena kalau anak sudah pernah mengalami “STEP”, kemungkinan terkena step besar sekali.

Kini Daffa sudah berusia empat tahun, dia tumbuh menjadi anak yang tampan, walau kosakata dia agak sedikit tertinggal dengan anak seusianya namun pemikirannya jauh lebih dewasa dari anak kebanyakan, step apabila tidak segera ditangani, bisa merusak syaraf otak dan akan menyebabkan cacat fisik, bahkan kematian, namun melihat kondisinya saat ini aku sangat bersyukur sekali kepada Allah, karena dia tumbuh pintar dan tanpa kekurangan satu apapun. Terkadang perkataan polosnya membuat aku tertawa dan juga menangis, saat aku diam, Daffa bertanya ”Mama, mama lagi cedih (sedih), kenapa Ma, a’a Daffa nakal ya Ma?, maaf ya Ma, a’a Daffa janji gak nakal lagi”. Dan saat aku sakit diapun memperhatikan diriku, ”Mama, mama cakit (sakit)? a’a ambiling (ambilin) obat ya, a’a Daffa gak mau mama cakit (sakit), a’a akut (takut) Mama mati Ma”. Subhanaallah kata-kata dia bukan seperti anak kecil seusianya, dia sangat menyayangiku. Dia tidak mau menukar diriku dengan semua kesukaannya. Bagiku dia malaikat kecilku, terima kasih ya Allah engkau memberikan aku kesempatan melihatnya tumbuh seperti sekarang ini, dan terima kasih ya Allah, waktu aku berdo’a ketika kejadian dulu, engkau langsung mengirim Malaikat yang sampai saat ini aku tidak pernah tahu mukanya seperti apa, Terima kasih ya Bapak petugas Taman Safari, Allah memberikan jalan kepadamu untuk menolong si Malaikat kecilku, Daffa, semoga Allah selalu memberikan kebaikan seribu pintu surga kepadamu. Dan juga untuk mantan atasan sang suamiku Bapak Leonanda Ismet, hati Bapak sangat mulia, karena merelakan kesenangan Bapak dan keluarga tertunda untuk pulang lebih awal dari acara Family Day hanya demi mengantar Daffa ke Rumah Sakit, semoga Allah memberikan pahala untuk Bapak. Amin.

PIC Daffa si ganteng:

Spoiler for daffa1:


Spoiler for daffa2:


Spoiler for daffa3:


Spoiler for daffa4:


Spoiler for daffa5:


Yang penasaran belum liat videonya lagi meniru briptu norman, silahkan buffer :
Spoiler for daffa:


Spoiler for daffa:


Atau yang gak nongol video, langsung ke TKP:





Quote:
Originally Posted by kanyo View Post
ganteng daffa nya sist
salam buat dia..

keep spirit and never give up ya
Monggo di share gan ke rekan-rekan yang lain.


Last edited by sugara01; 13th May 2011 at 11:29 AM.
Reply With Quote
  #2  
Old 13th May 2011
dionless's Avatar
dionless dionless is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Location: ~WOUM~
Posts: 7,075
Rep Power: 60
dionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophetdionless is Ceriwis Prophet
Default

PIC gak nongol ato inet ane yang lemot????
Reply With Quote
  #3  
Old 13th May 2011
kanyo's Avatar
kanyo kanyo is offline
Member Aktif
 
Join Date: May 2010
Posts: 154
Rep Power: 0
kanyo mempunyai hidup yang Normal
Default

ganteng daffa nya sist
salam buat dia..

keep spirit and never give up ya
Reply With Quote
  #4  
Old 13th May 2011
meR's Avatar
meR meR is offline
Moderator
 
Join Date: Apr 2010
Location: home sweet home
Posts: 2,520
Rep Power: 28
meR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important person
Default

untuk mengatasi agar anak2 ga step coba biasakan sejak kecil di kasih kopi ..... ya ga usah banyak2 cukup sedikit aja...... misalnya 1 sendok kecil, hal ini mudah apalagi kalo orang tuanya suka ngopi.......

ini tips dari orang2 tua saya dulu, dan sampe sekarang saya lakukan .... dan alhamdulillah ke 3 anak saya sampai sekarang tidak ada yang step ..... bahkan waktu anak saya yang tengah terserang typus hingga suhu badannya meningkat sampe hampir 40 derajat tetap tidak step .....
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:54 PM.


no new posts