Cegah Peredaran Narkoba, Ratusan Guru SD dan SMP di Jaktim Dites Urine

Ilustrasi
Jakarta - Ratusan guru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wilayah Jakarta Timur menjalani tes urine oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan pengajar.
"Hari ini sebagian guru SD-SMP Jakarta Timur kerja sama dewan pendidik melakukan sosialisasi dampak penyalahgunaan narkotika dan melakukan pencegahan narkotika di kalangan guru, yang berjumlah 200 guru dari SD dan SMP," ujar Kepala Suku Dinas Pendidikan Sekolah Dasar, Nasrudin di Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (29/7/2013).
Narkoba saat ini sudah menjakiti kalangan di berbagai level mulai dari terendah hingga tertinggi. Pihaknya menyesalkan masih tingginya penyalahgunaan narkoba.
"Berdasarkan penelitian mulai dari level dasar sampai teratas, dari usai rendah sampai tinggi, banyak yang menyalahgunakan narkoba," tuturnya.
Oleh karena itu pihaknyya bekerjasama dengan BNNP melakukan sosialisasi pencegahan narkoba. Guru yang memiliki peran penting dalam pendidikan harus benar-benar bebas dari narkoba.
"Dimulai dari gurunya nanti kita kaderkan sebagai gerakan anti narkoba, diharapkan para guru ini bisa mensosialisasikan kepada murid-murid di kelasnya," tuturnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan BNNP DKI Jakarta mengatakan dalam kegiatan kali ini, pihaknya berharap agar guru-guru dapat terbuka memberi informasi kepada tenaga medis.
"Kalau nanti ketika ibu-ibu dan bapak-bapak sebelumnya pernah menggunakan obat-obat terbatas atau obat keras tolong di informasikan oleh petugas medis, jangan malu-malu," kata Safari.
Jika hasil tes urine nanti didapatkan guru atau tenaga pendidik yang positif narkotika, safari menjelaskan tidak akan ditindak pidana.
"Karena penanganan narkoba kali ini tidak seperti tahun lalu yang langsung dibui, kalau untuk saat ini kita akan rehabiltasi," tandasnya.