Agen CIA yang Ditangkap di Rusia Punya Misi Terkait Bom Boston

kikigrim

Agen CIA yang Ditangkap di Rusia Punya Misi Terkait Bom Boston

Washington - Agen CIA yang ditangkap di Rusia ternyata terkait dengan kasus bom Boston. Pria bernama asli Ryan Fogle ini memiliki misi untuk mendapat informasi intelijen Rusia terkait tersangka bom Boston, Tamerlan Tsarnaev.

Demikian seperti disampaikan seorang sumber yang dikutip Daily Mail, Kamis (16/5/2013). Aparat Rusia telah menyampaikan bahwa Fogle ditahan karena berusaha merekrut seorang intelijen Rusia agar mau bekerja sama dengan AS.

Namun, sumber yang dikutip Daily Mail ini, menuturkan lebih jelas bahwa Fogle memiliki misi untuk merekrut seorang anggota intelijen Rusia yang memiliki spesifikasi pada isu militan dan Islamis di Rusia. Agen intelijen Rusia yang didekati Fogle ini diketahui pernah menyelidiki gerak-gerik Tamerlan di Rusia.

Bahkan, menurut sumber tersebut, agen intelijen Rusia ini merupakan salah satu anggota tim yang terjun ke Dagestan, wilayah asal Tamerlan dan wilayah yang dikunjungi Tamerlan pada tahun 2012 lalu. Kunjungan tersebut lolos dari pengawasan aparat federal AS, sehingga AS tidak memiliki informasi apapun soal kunjungan tersebut.

Hasil operasi intelijen yang dilakukan agen Rusia tersebut, merupakan bagian yang pernah disampaikan Rusia kepada AS pada tahun 2011 lalu. Namun saat itu, Rusia tidak memberikan informasi lebih lanjut soal pergerakan ekstremis di wilayahnya, yang berujung pada mengendapnya penyelidikan Tamerlan.

Fogle yang merupakan salah satu sekretaris pada Kedutaan AS di Moskow, tertangkap oleh aparat Rusia pada Senin (13/5) malam waktu setempat. Setelah ditangkap dan diperiksa, terbongkarlah bahwa Fogle merupakan agen CIA yang sedang menyamar.

Dari tangannya, disita sejumlah perlengkapan mata-mata, perlengkapan menyamar seperti wig dan topi, sejumlah instruksi dan uang tunai dalam jumlah besar. Hanya beberapa saat Fogle ditangkap, karena kemudian dia diserahkan Kedubes AS di Moskow lalu dipulangkan ke AS.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam Washington atas kasus ini. Disebutkan bahwa kasus ini sebagai "tindakan provokatif dalam semangat Perang Dingin". Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Rusia, Michael McFaul pun telah dipanggil Kementerian Luar Negeri Rusia untuk menjelaskan tentang keberadaan Fogle yang diyakini sebagai seorang agen CIA yang menyamar sebagai pejabat Kedubes AS.

Gedung Putih AS sendiri telah memberikan pernyataan atas insiden ini. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Patrick Ventrell mengkonfirmasi bahwa seorang staf kedutaan AS telah ditahan, namun dilepaskan kemudian dan akan dipulangkan ke Amerika. Namun Ventrell menolak berkomentar mengenai tudingan bahwa staf tersebut merupakan agen CIA yang menyamar.

Terkait:

Menu