Yang dimaksud langsung alias stasioner adalah kondisi campuran bahan bakar dan udara yang ideal. Biasa disebut AFR (Air Fuel Ratio) ada di angka 1:14. Bisa diukur dengan takometer alias alat pengukur putaran mesin, kondisi itu terjadi pada 1.300-1.500 rpm (tergantung jenis motor).
Pada injeksi perbandingan itu bisa lebih presisi, lantaran banyak sensor yang bekerja. Canggih brosist! “Itu pula yang bikin orang minder duluan. Padahal ada juga hal sederhana yang bisa dilakukan sendiri, macam setel stasioner, cukup pakai obeng,” kata Ariyanto, mekanik di
Bintang Motor
Ari lantas mempraktekkan pada Supra X 125 PGM FI Helm In milik si reporter. Motor baru rupanya, canggih kaleee. “Posisi screw-nya ada di throttle body. Tak perlu lepas bodi segala, cukup intip dibawah samping kanan, lewat sirip-sirip ini,” jelas Ari yang pernah juara lomba mekanik Honda itu. Brosist yang masih bingung boleh tanya langsung mekanik ahli, mana bagian yang dimaksud.
Lantas, bila sudah ketemu siapkan obeng min. Pakai yang batangnya kecil dan panjang ya, biar bisa menjangkau. Tinggal putar ke kiri mentok dulu sekrupnya (ditutup), setelah itu putar ke kanan (2 putaran). “Yang dimaksud dua putaran sama dengan empat putaran obeng yang ketemu dari titik putar awal. Nah sampai di situ tinggal dicari stasionernya,”yakin Ari.
Ari juga menambahkan, bahwa apa itu yang dilakukan juga setiap kali servis rutin injeksi. “Kalo setelan stasionernya tak sesuai standar timbul gejala macam mbrebet. Karena di injeksi itu berhubungan dengan udara,”tutup Ari sambil bilang next time tips sederhana lagi tentang injeksi.
Sumber
20th March 2013
Tips Stel Langsam Motor Injeksi
