Jakarta - Negeri Laskar Pelangi. Begitulah daerah di bagian timur Pulau Belitung itu disebut. Belitung Timur (Beltim) tersohor seiring munculnya film besutan Riri Riza dengan judul yang sama. Film itu berkisah tentang perjuangan anak-anak di daerah tersebut untuk meraih pendidikan.
Di tahun 1970-an itu, pendidikan di Beltim yang kaya hasil tambang (timah) itu penuh keterbatasan. Namun, sekitar empat dasawarsa kemudian, kondisi itu berbalik cukup drastis. Hampir seluruh masyarakat Beltim dapat menikmati sekolah, karena pendidikan digratiskan.
Pendidikan gratis itu adalah buah kebijakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Tahun 2005, ia terpilih menjadi Bupati Beltim. Ahok adalah bupati pertama di Beltim, setelah wilayah itu memekarkan diri dari Kabupaten Bangka Belitung tahun 2003.
Selain pendidikan, Ahok juga membebaskan biaya berobat bagi warganya. Akses ke daerah-daerah pedalaman di Beltim terbuka dengan adanya pengaspalan jalan. Ahok juga membantu renovasi rumah-rumah penduduk Beltim yang nyaris roboh. Singkat kata, Beltim pun mampu berbenah berkat tangan dingin Ahok. Padahal, sebagai kabupaten baru, kemampuan daerah itu masih sangat terbatas. Alokasi APBD Beltim saat Ahok mulai memimpin �hanya� Rp 200 miliar. Kantor-kantor Pemda pun masih banyak yang mengontrak.