Handphone ternyata bisa meledak!
weleh weleh...
dulu ane sempet denger jg siih tp baru ane tau fakta ilmiahnya ndan...
cekidot artikelnya ndan....
Spoiler for seputar meledaknya handphone:
Baterai yang tak disertai 1C Control bisa membuat ponsel meledak. Disinyalir baterai jenis ini beredar di tengah pasar. Dianjurkan konsumen berhati-hati membeli baterai.
Ponsel bisa meledak. Ini bukan sebuah cerita bohongan, tapi benar-benar kejadian nyata. Sebut saja Novi, 23 tahun. la membeli sebuah baterai ponsel non-original yang dikemas mirip baterai original. Sulit membedakan dengan yang asli, plus harganya jauh lebih murah dari baterai original yang dibeli ditoko resmi. Hanya Rp 75 ribu. Lantaran harganya murah dan penjual bilang baterai original, Novi langsung membeli untuk mengganti baterai ponselnya yang rusak.
Malam harinya ia mengisi baterai. Namun tiba-tiba ditengah malam terdengar ledakan yang cukup keras berasal dari ponsel�nya. Usut punya usut Novi curiga penyebabnya adalah baterai yang baru dibeli. Selama ini ponselnya tak mengalami masalah bila diisi apalagi sampai meledak. Saat kembali ke toko, tentu saja penjualnya enggan bertanggungjawab.
Memang di Indonesia beredar baterai murah yang ditempeli merek ponsel seperti Nokia, Siemens, Sony Ericsson. Padahal baterai ini bukan rekomendasi merek-merek tersebut. Ada juga baterai murah tanpa merek sama sekali. Namun, selain merek asli, ada juga baterai non-original bermerek. Sebut saja Valentine, Neosonic, Delta Cell, Kingkom, Extra Cell, dan lainnya. Mereka yang sudah berani pasang merek sendiri ini, biasanya juga disertai garansi untuk produknya tersebut.
Kembali kekejadian yang menimpa Novi, menurut david Lai dari Kingcom, ledakan itu disebab-kan karena baterai tidak memiliki 1C protection atau 1C control. Persoalannya sulit mengetahui baterai memiliki 1C control atau tidak karena posisinya berada di dalam. "Kecuali kalau mau mem-bukanya dan jadi rusak," jelas David Lai. Baterai jenis ini isinya hanya cell saja. Kalaupun ada IC-nya, biasanya berkualitas rendah. "Baterai tanpa IC ini menjadi musuh kita," tambah David Lai.
Menurut David Lai, baterai-baterai palsu ini menguasai pangsa pasar sampai 50%. Umumnya baterai non original tanpa merek ini berasal dari Cina. Biasanya kon�sumen ditawarkan dengan istilah 'baterai TW�, maksudnya buatan Taiwan. Jika diperhatikan, baterai-baterai seperti ini diimpor telanjang, dan di Indonesia ditempeli merek dan kemasan sendiri. Repotnya, kemasan baterainya sama persis dengan baterai original bermerek seperti Nokia, Siemens atau yang lain. Wajar saja pihak Nokia mencak-mencak atas kejadian ini. Mereka menganjurkan untuk membeli aksesoris asli Nokia di penjual resmi seperti NPC.
Bukan hanya Nokia yang kelabakan. Pengusaha baterai non-original bermerek juga kena imbas dengan isu baterai meledak ini. "Mereka ini tidak bertanggung�jawab dan merugikan konsumen," jelas Antony dari Design By Valentine, la menjamin baterai Valentine sudah melalui quality kontrolyang cukup ketat. Bagi baterai bermerek, nggak berani melepas baterai tanpa ada IC control. Karena para pemain resmi ini mempertaruhkan reputasi bisnis, sehingga mereka sangat berhati-hati menjaga kualitas baterai.
Menurut Deny Darmawan dari Delta Cell penyebab meledaknya ponsel tak hanya dari baterainya saja. "Tetapi juga kadang-kadang dari arus listriknya misalnya charger untuk 110V dipakai pada 220 V," jelasnya. "Potensi terbesar memang dari IC Control yang tak mampu menghentikan arus manakala energi listrik sudah penuh," jelasnya. Resiko seperti itu tidak mau diambil Delta Cell. "Kualitas baterai kami sudah teruji dengan baik," aku Beny.
Mungkin bagi mereka yang ragu terhadap kualitas baterai ponselnya bisa menggunakan solusi ini. Pertama, gunakan charger desktop yang terpisah, sehingga ketika melakukan pengisian baterail dilepas dari ponsel. Kedua, jangan mau membeli baterai bodong, alias aspal dan pilih baterai dengan jaminan garansi. Yang ketiga, kalau sudah terlanjur membeli, jangan menyesal. Sebab penyesalan berkepanjangan tidak ada gunanya. Yang terakhir usahakan tetap tabah menghadapi cobaan ini.