
19th April 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Perdana Menteri Jepang Didesak Mundur
AP Photo/Koji Sasahara
Quote:
TEMPO Interaktif, Tokyo - Tak puas atas upaya pemerintah yang dinilai lamban mengatasi krisis nuklir pascagempa dan tsunami, sebagian besar warga Jepang mendesak agar Perdana Menteri Naoto Kan diganti. Desakan ini terungkap dalam jajak pendapat surat kabar yang hasilnya diumumkan kemarin.
Dalam survei yang diselenggarakan harian bisnis Nikkei itu, 70 persen responden mengatakan Naoto Kan harus diganti. Responden dengan jumlah yang sama juga menyatakan respons pemerintah terhadap krisis nuklir tak bisa diterima. Bukan hanya rakyat Jepang yang marah, pada hari yang sama saat hasil survei dipublikasikan, parlemen juga kembali mengkritik Kan terkait dengan bencana nuklir.
"Perdana Menteri Kan bekerja keras dan dia mengalami kesulitan. Tapi banyak warga mempertanyakan kepemimpinan Perdana Menteri Kan," kata anggota parlemen dari partai oposisi, Partai Demokratik Liberal, Masashi Waki, di depan panitia anggaran parlemen tingkat tinggi. "Sebanyak 70-80 persen (responden dalam survei opini publik) mengatakan kepemimpinannya kurang."
Desakan agar Kan mundur berlangsung tepat saat Negeri Sakura berjuang menstabilkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang bocor setelah gempa mengguncang wilayah timur laut Jepang pada 11 Maret lalu. Ahli menilai krisis nuklir Fukushima saat ini telah menyamai rekor kecelakaan nuklir Chernobyl pada 1986, yang berada pada level 7 atau paling berbahaya.
Kan membela diri dengan mengatakan krisis yang dialami negaranya saat ini merupakan yang terbesar sejak berakhirnya Perang Dunia II. Adapun hasil survei yang diselenggarakan surat kabar Mainichi memperlihatkan 58 persen responden menyetujui kenaikan pajak untuk membiayai rekonstruksi. Sedangkan 33 persen lainnya menolak.
Pemerintah dan pemilik pembangkit hingga kemarin masih berjuang mengatasi krisis nuklir. Mereka mengirim dua robot untuk menginvestigasi kerusakan pembangkit, yang tingkat radiasinya di dalam bangunan reaktor sudah tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh robot remote control buatan Amerika Serikat, tingkat radiasi di dalam bangunan reaktor 1 dan 3 di kompleks pembangkit Fukushima Daiichi sekitar 57 millisievert per jam Ahad lalu.
REUTERS | STRAITS TIMES | M&C | SUNARIAH
|
|