
19th April 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Ada yang Coba Usik Ketenteraman Cirebon
Kadiv Humas Irjen Pol. Polri Anton Bachrul Alam menunjukkan wajah pelaku pemboman di masjid Mapolresta Cirebon, di RS Polri Soekamto, Jakarta, (16/4). ANTARA/Rosa Panggabean
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menurut KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), peristiwa bom di Mapolres Cirebon merupakan bentuk teror terhadap ketenteraman masyarakat Cirebon dalam beragama. "Ini teror radikalisme teologi," ujarnya saat menjenguk AKBP Herukoco, Kapolres Cirebon yang menjadi korban bom Cirebon di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Selasa, (19/4).
Menurut Said, belakangan ini faham radikalisme dalam beragama mulai muncul di kota yang dijuluki Kota Wali Sanga dan Kota Santri itu. "Mereka mencoba mengusik tradisi agama masyarakat Cirebon yang sudah mapan," ujarnya.
Menurut Said, masyarakat Cirebon mewarisi ajaran yang disebarkan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. "Tradisi seperti zikir, ziarah, kirim doa, salawat, ini tradisi Islam yang sudah mapan di sana."
Tradisi inilah, kata Said, yang belakangan mendapatkan tantangan dari para penganut faham fundamentalisme yang hadir di Cirebon. "Dalam pengajian, mereka menganggap tradisi ini musyrik,sehingga yang mengikuti pengajian ini berpikir orang musyrik berarti halal ibunuh," ujarnya. Hal seperti inilah yang disebutnya sebagai bentuk teror radikal teologi.
Teror radikal teologi ini, lanjut Said, memicu terjadinya peristiwa seperti bom bunuh diri di Cirebon. Pemahaman seperti ini telah hadir sejak zaman dulu. "Sayidina Ali pernah ingin dibunuh oleh kelompok seperti ini saat akan berangkat salat subuh."
Said menjelaskan, tindakan teror juga disebabkan oleh kekecewaan terhadap pemerintah, misalnya masalah kemiskinan dan kezaliman. Karena itu, Said Mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat berperan aktif dalam memerangi kelompok yang senantiasa meresahkan masyarakat ini. "Membutuhkan persatuan yang kuat untuk memerangi kelompok ini," ujarnya.
FEBRIYAN
|
|