5th May 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: May 2011
Location: c45tl3
Posts: 168
Rep Power: 0
|
|
[Catur] Permainan Kuno Pengasah Otak
Jika Anda menganggap catur merupakan permainan yang biasa-biasa saja, Anda jelas keliru. Pasalnya, sejumlah penelitian di berbagai negara telah membuktikan bahwa permainan itu terbilang istimewa karena memiliki banyak manfaat. Sebagai bukti, berdasarkan penelitian yang dilakukan Profesor Charles Partos dari Department of Public Education, Swiss, pada 1975, diketahui catur dengan nyata dapat merangsang perhatian dan konsentrasi, penilaian, dan pengendalian, imaginasi, serta antisipasi memori keinginan untuk menang dari para pemainnya.
Tidak hanya itu, olah raga asah otak itu juga dipandang dapat melatih kesabaran dan pengendalian diri, menumbuhkan semangat dalam membuat keputusan dan keberanian, logika matematika, berpikir analitik dan sintetik, kreativitas, kecerdasan, studi metode organisasi, serta kemampuan berbahasa asing. Penelitian lainnya dilakukan oleh George Stephenson, Presiden Sekolah Tinggi Marina, Inggris, pada 1979. Stephenson meminta sekelompok siswa untuk memainkan catur selama 20 hari berturut-turut. Setelah batas waktu itu, para guru yang mengajar para murid itu mendapati hasil yang cukup mencengangkan.
Prestasi akademis siswa-siswi itu meningkat signifi kan. Bahkan, para guru melaporkan murid-murid mereka mengalami peningkatan konsentrasi sebesar 56 persen, rasa percaya diri sebesar 55 persen, usaha sebesar 59 persen, serta perubahan perilaku menjadi lebih baik sebesar 62 persen. Dari dua penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa catur yang awalnya muncul di India pada sekitar abad ke-6 itu berkorelasi positif dengan keunggulan logika, cara berpikir, khususnya dalam bidang matematika dan membaca. Dikatakan demikian karena bermain catur memerlukan strategi yang logis.
Sebagai contoh, seorang pemain harus menjaga agar raja selalu dalam posisi aman dari serangan lawan dan berupaya sedapat mungkin mengatur strategi yang tidak melemahkan bidak-bidak lainnya sehingga tidak �dimakan� lawan tanpa perlawanan. Salah seorang grand master catur dari Amerika Serikat, Yasser Seirawan, pernah menuliskan implikasi positif dari permainan catur. Dia mengistilahkannya dengan 5R, yakni writing, reading, arithmetic, responsibility, dan reasoning. Catur dinilai dapat meningkatkan skill menulis dari pemainnya karena dalam setiap kali permainan, pemain catur sesuai standar federasi catur dunia harus menuliskan notasi bidak catur yang dimainkannya. Hal tersebut dapat melatih kedisiplinan, konsistensi, dan pengarsipan.
Catur juga melatih pemainnya untuk terbiasa membaca (reading). Agar dapat mengalahkan lawan, setiap pecatur harus belajar dari partai-partai lainnya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Permainan catur dianggap pula berdampak positif terhadap kemampuan aritmetika para pemainnya. Hal itu disebabkan setiap pemain harus bisa menghitung dengan cepat sisa bidak miliknya dan lawannya. Dengan demikian, dia tidak akan salah langkah dan kalah dari lawan. Dalam permainan catur diperlukan pula rasa tanggung jawab yang besar. Pasalnya, si pemain mesti bermain sendiri, tidak ada pembisik atau asisten yang bisa menolong. Dia harus memikirkan sendiri langkahlangkah yang ditempuh dan bertanggung jawab atas konsekuensi dari langkah-langkah tersebut.
Selain sikap tanggung jawab, pemain catur juga dituntut untuk menggunakan logikanya dalam mengambil setiap keputusan. Semua tindakan, semisal mengambil langkah maju atau mundur, memakan bidak lawan atau menghindar, semestinya didasari alasan (reasoning) yang jelas dan tepat. Hal itu tentunya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pemain terbiasa merilis sejumlah opsi ketika hendak mengambil keputusan, menyusun skala prioritas, menganalisis, serta membandingkan antara opsi-opsi yang ada, dan akhirnya dapat memilih keputusan paling logis dan menguntungkan.
|
