14th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Dec 2010
Location: Bandung
Posts: 541
Rep Power: 43
|
|
Udara Jakarta Makin Bersih?
Quote:
Kemacetan parah di Jakarta merupakan sumber utama polusi udara di ibu kota ini. Namun, berdasarkan penilaian Clean Air Initiative (CAI)-Asia, kualitas udara bersih di kota Jakarta belum mencapai kategori parah atau kritis. Malah, kualitas udara bersih di DKI Jakarta masuk kategori Good alias baik. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta mengklaim telah terjadi penurunan polusi udara sampai dengan jelang akhir tahun 2010. Hal ini menyusul adanya program hari bebas kendaraan bermotor. Kepala Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara BPLHD Jakarta, Rina Suryani mengatakan, kadar debu turun sekitar 30 persen dan CO turun 70-an persen. Jakarta juga termasuk dalam kota berkualitas udara baik di Asia berdasarkan survei sebuah lembaga iklim di Asia.
�Untuk kualitas udara di DKI Jakarta kalau kita lihat dari tahun 2005 sampai sekarang, itu terjadi penurunan. Artinya penurunan pencemaran, kualitasnya mengarah ke baik. Ini bisa kita lihat dari parameter debu, CO, dan NO2,� papar Rina.
Ia menambahkan, program hari bebas kendaraan bermotor terbukti telah mampu menurunkan pencemaran udara Jakarta. Di Jakarta, hari bebas kendaraan bermotor dilaksanakan dua kali tiap bulannya.
Namun menurut LSM Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta, udara di ibu kota tak makin membaik tiap tahunnya. Tapi justru sebaliknya makin kotor. Hal yang menjadi indikator adalah makin banyaknya jumlah titik kemacetan di Jakarta dan pola pembangunan yang tak ramah lingkungan. Belum lagi alat pemantau udara yang ada di Jakarta kerap rusak dan tak segera diperbaiki.
Koordinator Kelompok Kerja Udara LSM Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta Firdaus Cahyadi mempertanyakan hasil penelitian yang menyatakan kualitas udara di Jakarta Baik.
�Kita lihat saja rencana pembangunan jalan non tol arah Casablaca ke Tanah Abang, di situ disebutkan dalam kontruksi saja akan menimbulkan kemacetan 1 tahun lebih. Kalau pun jalan itu jadi, pembangunan jalan non tol itu akan memicu penambahan jumlah kendaraan Jakarta. Itu artinya bisa dikatakan, kualitas udara di Jakarta masih belum bersih. Indikator jelas, kemacetan belum diselesaikan dengan baik, titik kemacetan masih sama kaya dulu, dan polusi udara masih tetap ada di situ,� ungkap Firdaus.
Ia menambahkan, membuat udara Jakarta bersih butuh waktu yang sangat lama. Komitmen dan keseriusan pemerintah dibutuhkan dalam hal ini. Misalnya Pembangunan dan tata kota Jakarta yang bersahabat dengan lingkungan. Termasuk perbaikan sarana transportasi umum sehingga warga Jakarta mau beralih dari kendaraan pribadinya.
Berdasarkan data Koalisi Jakarta 2030 menyebutkan 70 persen polusi udara bersumber dari kendaraan bermotor. Sementara dampak polusi udara bagi kesehatan lebih parah, mulai dari kanker paru-paru, keguguran dan menyebabkan kematian dini.
|
|
