FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat dan peraih Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, menemui pemerintah, pelaku bisnis, serta tokoh LSM di Jakarta pada hari Minggu, 9 Januari 2011. Mereka mendiskusikan sinergi multipihak dalam rangka merancang solusi terbaik untuk perubahan iklim. Pertemuan bertajuk �Business for Environment (B4E) Forest Dialogue� tersebut adalah upaya mendorong pelaku usaha di tanah air untuk peduli lingkungan. Dialog itu juga menjadi momen sosialisasi agenda tahunan Business for the Environment Global Summit ke-5, yang rencananya digelar pada 27 - 29 April 2011 di Jakarta. Dipandu oleh Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), WWF-Indonesia, dan Global Initiatives, dialog tersebut juga dalam rangka merayakan peluncuran International Year of Forests 2011 yang dicanangkan PBB. Dikemas sebagai gala dinner, acara tersebut juga membahas peran hutan Indonesia dalam upaya mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim global sebagai topik utama. Sebagai salah satu negara berhutan tropis terbesar di dunia, Indonesia diharapkan dapat menguatkan peran strategisnya di sejumlah diskusi pengelolaan hutan berkelanjutan dalam kerangka mitigasi perubahan iklim.Sebagai sosok yang aktif menyuarakan permasalahan lingkungan serta perubahan iklim, Al Gore menyampaikan pidato eksklusif, berbagi cerita dan visi mengenai upayanya mewujudkan dunia yang lebih baik serta peran hutan yang berkesinambungan di masa mendatang. Dalam acara yang berlangsung di Shangri-La Hotel Jakarta ini, Al Gore didampingi oleh beberapa pembicara, yaitu: Irman Gusman (Ketua DPD RI), El-Mustafa Benlamlih (Kordinator Bidang Kependudukan PBB), dan Gita Wirjawan (Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal � BKPM). Turut hadir dalam acara ini, Dr. Efransjah, Direktur Eksekutif WWF-Indonesia, yang mengupas inisiatif baru dalam memajukan pembangunan berbasis lingkungan di Indonesia, tepatnya di kawasan Heart of Borneo (HoB) � area hutan tropis dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. �Dialog hari ini berupaya untuk mengeksplorasi pengembangan potensi kemitraan dengan para pelaku bisnis, pemerintah, dan LSM seperti WWF, dalam rangka membangun masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia. Pertemuan ini juga merupakan komitmen guna mendorong kemitraan tersebut pada B4E Global Summit ke-5 yang akan diselenggarakan bulan April mendatang di Jakarta,� jelas Dr. Efransjah. �Dengan semangat kemitraan, WWF sangat senang dapat memanfaatkan kesempatan berharga ini meluncurkan The Heart of Borneo Green Business Network, Business Solutions report, serta website. Instrumen bisnis tersebut dikembangkan dari para pelaku bisnis, demi kepentingan bisnis, sekaligus juga mendorong aksi konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Heart of Borneo,� imbuhnya. Dr Efransjah juga menghimbau kepada para perwakilan sektor industri untuk bersama-sama WWF mencari solusi bisnis yang terbaik untuk menanggulangi perubahan iklim serta merasakan manfaat dari pertumbuhan berkelanjutan yang berbasis bisnis ramah lingkungan. Ia menambahkan, peluncuran Green Business Network serta Business Solutions Report merupakan bagian kemitraan dengan korporasi yang tengah dikembangkan, beberapa diantaranya akan dipresentasikan pada B4E Global Summit April mendatang. Kali ini, B4E Global Summit 2011 akan dilaksanakan dengan dukungan dari DPD RI, Pemerintah Indonesia, WWF-Indonesia, dan Global Initiatives untuk mempertemukan pemimpin-pemimpin dunia, CEO, LSM, agensi internasional, dan rekan-rekan media dalam diskusi pencarian solusi bagi permasalahan lingkungan maupun perubahan iklim yang kian mendesak. sumber
__________________
Semoga Ceriwis Makin Rame Ya
![]() |
![]() |
|
|