
18th March 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
SBY Tak Terima Disebut Gagal
Quote:
Rangkaian pengiriman bom buku yang dikirim ke empat tokoh di Jakarta belum diketahui siapa dalang dan motifnya. Namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengaku sudah menerima berbagai pemberitaan yang menyudutkannya. Pemberitaan tersebut menilai teror bom di Ibu kota sebagai kegagalan Presiden melindungi warga negara. Presiden SBY pun memberikan pernyataan tegas menolaknya.
"Saya sudah dapat kiriman berita, bunyinya inilah bukti SBY tidak bisa menjaga keamanan. Pada kelompok seperti itu, kalau tak suka dengan saya, jangan korbankan rakyat,� kata SBY saat membuka sidang kabinet paripurna membahas draf RKP dan RABPN 2012 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/3).
SBY menegaskan, banyak motif di balik aksi tersebut. Karena itu pada seluruh jajaran keamanan dan intelijen diminta untuk bekerja all out. Presiden pun berjanji akan mengikuti setiap tahapan-tahapan pengungkapan kasus teror bom yang menghantui warga kota Jakarta ini.
�Saya minta segera diungkap. Dulu bisa mengungkap tidak terlalu lama. Sekarang kalau bekerja penuh serius, pasti bisa diungkap. Dengan terjadinya paket bom ini, saya menginstruksikan agar jajaran BIN, jajaran kepolisian, jajaran TNI utamanya Komando Teritorial bekerja lebih keras untuk mengungkap pelaku kejahatan ini,� tegas SBY.
Presiden SBY mengatakan jangan sampai diberikan ruang apapun untuk merusak rasa aman di masyarakat yang sudah pulih dibandingkan beberapa tahun lalu. Berbagai teror bom ini, diyakini akan terus berkembang bila tidak segera ditindak hingga ke akar-akarnya.
�Barangkali kelompok yang selama ini melakukan teror, sudah mengubah taktik dan tekhnik. Kita tidak boleh kalah dan kehilangan inisiatif. Pastikan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan antisipatif,� tegas SBY.
Presiden SBY pun mengomentari jatuhnya korban akibat teror bom buku di kantor Berita 68 H, Utan Kayu Jakarta Timur, yakni Kompol Dodi Rahmawan yang tangan kirinya terpaksa diamputasi lantaran hancur saat hendak mengamankan paket berisi bom. Menurut Presiden, penanganan pada ancaman bom jangan dianggap sepele. Saat itu, Kompol Dodi mengamankan bom tanpa pengaman.
�Saya juga melihat beberapa kecerobohan dari petugas kita, jangan terjadi lagi. Tunjukan bahwa petugas kita adalah petugas profesional dan tidak menganggap ringan situasi sehingga menimbulkan kecelakaan yang tidak semestinya tidak terjadi,� kata SBY.
|
|