FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Palestina Minta Tolong Negara Arab
RAMALLAH, KOMPAS.com — Otoritas Palestina, Rabu (11/5/2011), meminta negara-negara Arab untuk membayar gaji 155.000 pekerja Pemerintah Palestina setelah Israel memutuskan untuk menangguhkan pengiriman dana pajak ke Palestina. "Kami katakan kepada saudara-saudara Arab kami, selamatkan kami. Kami butuh bantuan Anda lebih dari sebelumnya. Ini adalah momen kebenaran," kata PM Palestina Salam Fayyad pada konferensi pers di kota Ramallah, Tepi Barat. Gaji bulan April para pekerja sektor publik telah sekitar sepekan terlambat menyusul keputusan Israel itu, yang diambil sebagai protes terhadap perjanjian persatuan Palestina yang melibatkan kelompok Islam Hamas. Pemerintah Israel pada 1 Mei memutuskan untuk menghentikan pengiriman dana pajak dan retribusi lain Palestina yang merupakan 70 persen dari penghasilan Otoritas Palestina. Israel beralasan, pihaknya tidak mau uang itu diberikan kepada Hamas, kelompok gerilyawan yang memusuhi Israel. Senin, Fayyad mengatakan, Palestina tidak mampu lagi membayar gaji pekerja sektor publik untuk pertama kalinya sejak 2007. Fayyad mengatakan, total tagihan 170 juta dollar AS kepada Otoritas Palestina tak akan sanggup dibayar kecuali negara-negara Arab dan yang lain campur tangan. "Ini bukan kewajiban. Lebih baik kami minta bantuan mereka pada waktu yang sulit ini," kata Fayyad kepada Reuters. Ia menuturkan, negara-negara Arab hanya membayar 52 juta dollar AS untuk bantuan Palestina sejak awal tahun 2011, yaitu 42,5 juta dollar AS dari Uni Emirat Arab dan 10 juta dollar AS dari Oman. Tahun lalu, 236 juta dollar AS bantuan dari negara-negara Arab mengalir ke Palestina. Sementara itu, Uni Eropa membayar 145 juta euro (210 juta dollar AS) dalam periode waktu yang sama. Uni Eropa, Jumat, mengumumkan, mereka akan memberikan tambahan 85 juta euro (122 juta dollar AS) dalam bantuan tahun 2011, dengan 45 juta euro diperuntukkan bagi gaji pekerja penting. Tidak jelas kapan dana itu akan tiba. Tekan Israel Otoritas Palestina, yang sangat bergantung pada bantuan keuangan dari donor, termasuk AS dan Uni Eropa, telah minta intervensi internasional untuk membujuk Israel agar mengubah keputusannya. Sekjen PBB Ban Ki-moon telah meminta kepada PM Israel Benjamin Netanyahu agar tidak menahan hasil pajak dan retribusi lain yang Israel kumpulkan atas nama Otoritas Palestina terhadap barang-barang yang diimpor melalui Israel ke wilayah yang dikuasai Palestina. Ia menyatakan telah meningkatkan kontaknya dengan banyak pemerintah dunia untuk mendesak Israel agar mengeluarkan dana itu. Wakil Menlu Israel Silvan Shalom mengatakan kepada para anggota parlemen di Jerusalem bahwa perjanjian damai semantara Oslo yang mengatur transfer itu menyatakan, "kelompok yang meminta penghancuran Israel tidak dapat mengambil bagian dalam pemilihan". Fayyad menegaskan, "Israel tak memiliki hak untuk menahan uang kami. Ini aksi pembajakan, Israel tidak berbuat untuk menolong kami ketika mereka mengirim dana itu". Israel memungut 3 persen untuk mengumpulkan dana itu, katanya. Fayyad mengatakan, Palestina harus meminjam dari bank untuk memenuhi pengeluarannya sebelum keputusan Israel tersebut. Biaya bulanan 30 juta dollar AS dan seluruh utang bank mencapai 890 juta dollar AS, katanya. Gaji yang dibayar oleh Palestina termasuk gaji sekitar 70.000 pegawai di Jalur Gaza, yang terus menerima gaji mereka bahkan setelah Hamas merebut kekuasaan di wilayah itu tahun 2007. Hamas dan Fatah, kelompok arus besar Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, mencapai perjanjian mengejutkan untuk mengakhiri perselisihan mereka dalam pembicaraan yang ditengahi Mesir, yang ditutup dengan upacara terbuka di Kairo pada akhir April lalu. Hamas telah menentang pembicaraan damai yang Abbas kejar dengan Israel, dengan tujuan mencapai perjanjian pembentukan negara Palestina di wilayah itu, berdampingan dengan Israel. Hamas, yang mendapat dukungan Iran dan Suriah, berkomitmen untuk memerangi Israel. Dalam perjanjian Kairo itu, Hamas dan Fatah setuju membentuk pemerintah teknokratis baru, yang akan mengadakan pemilihan dalam setahun. AS menegaskan, pemerintah baru itu harus mengakui Israel dan meninggalkan kekerasan, syarat yang sebelumnya Hamas tolak. SUMBER: http://internasional.kompas.com/read...ng.Negara.Arab Terkait:
Last edited by Qadmin; 14th May 2011 at 07:41 PM. |
#2
|
|||
|
|||
![]()
masih belum beres aja nih
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
wah..
kasian banget warga palestina. ujung2nya nanti gak ada yang kerja lagi dah.. |
#4
|
||||
|
||||
![]()
lagi2 soal ketidakadilan...
ckckck... |
#5
|
|||
|
|||
![]()
Israel negara Terlaknat...
|
#6
|
||||
|
||||
![]()
ya, parah banget nih palestina makin sengsara aja, btw ko di depan tulisannya gitu banget seakan akan palestina butuh banget bantuan israel
![]() |
#7
|
|||
|
|||
![]()
negara saudi arabia koq engga nyumbang ya
|
#8
|
|||
|
|||
![]()
Arab kan temen nya AS, AS temen nya israel..
![]() |
#9
|
||||
|
||||
![]()
kasian bgt,sebagai tetangga terdekat kepedulian ny msh setengah hati dlm membela palestina,bnyk kepentingan bermain d situ
|
#10
|
||||
|
||||
![]()
trit ane closed ya....
perlu update berita terbaru nih coz nie berita udah lama ![]() Buat TS, Comenter n Viewer thanks ya.. ![]() |
![]() |
|
|