Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 1st July 2010
papaBear papaBear is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Dec 2009
Location: solo-jkt pp
Posts: 4,511
Rep Power: 24
papaBear mempunyai banyak pengalamanpapaBear mempunyai banyak pengalamanpapaBear mempunyai banyak pengalamanpapaBear mempunyai banyak pengalamanpapaBear mempunyai banyak pengalamanpapaBear mempunyai banyak pengalaman
Default Masyarakat Ceritakan Semua

SUMBER


ilustrasi

Oleh
Akhmad Kusaeni


Kebebasan pers di Indonesia sangat mengherankan kalangan media dan pejabat negeri jiran, Malaysia. Itu terungkap dalam pertemuan Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) di Jakarta, Selasa (29/6).

Hadir ketika itu Wakil Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Dato Muhyiddin bin Haji Mohd Yassin dan tokoh-tokoh pers negeri jiran. Dari Indonesia hadir para pemimpin redaksi dan tokoh pers seperti Asro Kamal Rokan dari Jurnal Nasional, August Parengkuan dari Kompas, Ikhwanul Kiram dari Republika, dan Don Bosco Salamun dari SCTV.

Dari pertemuan resmi sampai ke meja makan, wartawan-wartawan Malaysia banyak bertanya dan geleng-geleng kepala atas pemberitaan kasus media mesum Ariel-Luna Maya- Cut Tari dan diborongnya majalah Tempo karena mengungkap korupsi di tubuh sejumlah oknum jenderal Polri.

"Mereka heran, pers di Indonesia sangat berani. Di Malaysia tidak seperti di Indonesia," kata Ketua Iswami Saiful Hadi, yang juga Pemimpin Redaksi LKBN Antara.

Wakil PM Malaysia Tan Sri Dato Muhyiddin membenarkan bahwa pers di Malaysia tidak sebebas di Indonesia, karena ada aturan hukum dan aturan main yang berbeda.

"Media di Malaysia dibatasi oleh tanggung jawab sosialnya," kata Muhyiddin.

Berbeda dengan Indonesia, karena pers di negeri ini memiliki kebebasan yang hampir absolut.

"Apa saja bisa diungkap dan diberitakan. Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan," kata Ilham Bintang, pengurus PWI Pusat.

Pemilik tabloid dan acara infotainment di televisi, Cek&Ricek, itu memberi perumpamaan yang membuat wartawan dan pejabat Malaysia terbengong-bengong. Ilham mengatakan pers di Indonesia bisa menyiarkan dan menayangkan apa saja sekehendak hatinya, kecuali dua hal.

"Pertama, merokok di pompa bensin. Kedua, memakai sepatu ke dalam mesjid," kata Ilham.
"Maksudnya apa?, tanya Wakil PM Malaysia.
"Ya, kalau wartawan melakukan dua hal itu, bunuh diri namanya," Ilham menjelaskan.

Tembok bisa bicara

Indonesia telah memasuki apa yang disebut sosiolog sebagai "The Tell-All Society", yaitu masyarakat-ceritakan-semua. Atau menurut istilah Ilham, di Indonesia tembok dan dinding pun bisa bicara.

Apa yang terjadi di tempat tidur, yang seharusnya tertutup dan rahasia, bisa terbuka jadi konsumsi publik seperti video syur Ariel cs.

Rekening-rekening oknum jenderal polisi yang selama ini tidak pernah bisa disentuh, apalagi dijangkau publik, maka isa dengan bebas didapat wartawan dan dipublikasikan. Dokumen-dokumen rahasia seperti berita acara pemeriksaan dan laporan keuangan bisa mudah diberitakan. Skandal demi skandal dibongkar dan tersiar di media.

Oleh karena masyarakatnya sudah jadi "The tell-all society", sehingga tidak heran bila praktik sejumlah medianya juga "Print it and be damned"?, siarkan dan peduli setan! Banyak media yang tidak memperhatikan dampak dari apa yang diberitakannya.

Joseph Kirschke dari Pacific Media Watch mengatakan pers Indonesia di era reformasi seperti kuda liar yang lepas dari kandang.

"Media di Indonesia berputar bebas sebebas-bebasnya," katanya membandingkan dengan apa yang terjadi di negara tetangga, khususnya Malaysia dan Singapura yang belum "free-wheeling" seperti Indonesia.

Sejumlah media merasa punya kebebasan penuh untuk menulis dan melaporkan apa saja yang dianggap "fit to print". Mereka menyiarkan fitnah, laporan palsu, fakta menyesatkan dan opini-opini yang menjurus kepada pembunuhan karakter.


Terancam dibunuh

Ini berbeda sekali dengan zaman Orde Baru yang semua pemberitaan persnya aman dan terkendali. Dari segi kebebasan pers tentu ini sangat buruk. Sejumlah media yang berani melaporkan hal-hal yang tabu atau menyerang rezim dan pejabatnya dibreidel. Ingat nasib Tempo, Detik dan Editor yang diberangus bulan Juni 1994.

Bahkan wartawan yang berani melaporkan korupsi, bisa terbunuh semacam kasus Udin di Yogyakarta. Orde baru berusaha membungkam pers karena kebebasan dianggap akan berujung pada anarki, konflik dan ketidakstabilan.

Pers di zaman Soeharto sulit sekali melaksanakan fungsinya sebagai "agenda setter" dalam arti mengangkat atau memburu satu isu yang menjadi perhatian publik seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Pers cenderung melulu jadi alat informasi bagi kegiatan pejabat pemerintah.

Sebelum 1998, berita utama di koran penuh dengan berita pernyataan pejabat dan kegiatan pemerintahan. Setelah Soeharto lengser, maka berita utama koran beralih mengkritik pejabat dan pemerintah. Narasumber berita juga beralih dari dominasi pejabat ke dominasi publik, khususnya yang disebut pengamat dan pegiat LSM.

Hanya koran Indonesia yang bisa menulis berita yang mengolok-olok presiden, misalnya Megawati Soekarnoputri. Rakyat Merdeka misalnya menulis berita berjudul "Mulut Mega Bau Solar" atau "Mega Hanya Sekelas Bupati".

Hanya di televisi Indonesia, pimpinan negeri bisa diparodikan dan jadi bahan lawakan seperti di acara "Republik Mimpi" atau "Demozracy"

Kalau presiden saja bisa jadi bulan-bulan, maka semua pejabat di negeri ini bisa dijadikan sorotan dan kritikan. Apalagi cuma sekedar jenderal polisi yang punya rekening" gendut" dan mencurigakan.

Intinya adalah tidak ada lagi yang ditakuti oleh pers Indonesia yang bebas. Intinya tidak ada lagi yang tidak bisa dibongkar oleh masyarakat-ceritakan-semua. Hanya ada dua larangan yang masih dipatuhi karena kalau itu dilanggar berarti bunuh diri:

1. Merokok di pompa bensin.

2. Memakai sepatu ke dalam mesjid.(*)




Reply With Quote
  #2  
Old 1st July 2010
logite's Avatar
logite logite is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Location: Room OTO & all ...
Posts: 2,679
Rep Power: 53
logite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophetlogite is Ceriwis Prophet
Default

tambahin ndan baca koran di tengah jalan TOL

mati mati dahhhhhh
Reply With Quote
  #3  
Old 1st July 2010
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default

bener ndan .. kalo sekarang sih udah keliatan kebebasan yg kebablasan ..

aturan hukum sih emang ada tapi tak bisa gunakan ..

syukuri kebebasannya tapi maunya patuhi juga peraturannya
__________________



Reply With Quote
  #4  
Old 1st July 2010
DWH's Avatar
DWH DWH is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2010
Location: NGYOGYAKARTO
Posts: 1,684
Rep Power: 27
DWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important personDWH is very very important person
Default

reformasi kebablasan ndaan...
Reply With Quote
  #5  
Old 1st July 2010
junk's Avatar
junk junk is offline
Moderator
 
Join Date: May 2010
Location: abcdefghijklmnopqrstuvwxy
Posts: 5,521
Rep Power: 38
junk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important person
Default

iya ndan,pers udh bebas sekarang
harus berbangga diri kita,bangsa kita udh membuka kesempatan berpendapat selebar2nya
Reply With Quote
  #6  
Old 1st July 2010
erwinya's Avatar
erwinya erwinya is offline
Member Aktif
 
Join Date: May 2010
Location: Dulunya Batavia Sekarang Jakarta
Posts: 134
Rep Power: 0
erwinya mempunyai hidup yang Normal
Default

tidak bisa BERKOMENTAR BANYAK UNTUK MASALAH INI... biar waktu yg menyelesaikannya....
Reply With Quote
  #7  
Old 1st July 2010
Blakatuk's Avatar
Blakatuk Blakatuk is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Location: Depan komputer
Posts: 652
Rep Power: 16
Blakatuk sebentar lagi akan terkenalBlakatuk sebentar lagi akan terkenalBlakatuk sebentar lagi akan terkenal
Default

Quote:
Originally Posted by junk View Post
iya ndan,pers udh bebas sekarang
harus berbangga diri kita,bangsa kita udh membuka kesempatan berpendapat selebar2nya
tapi klo trlalu bebas kacau juga ndan
ntar ane lagi bobo di shoot lagih
ane kan malu


Reply With Quote
  #8  
Old 1st July 2010
Mr000's Avatar
Mr000 Mr000 is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Mar 2010
Location: mau tauk ajah!!
Posts: 3,727
Rep Power: 26
Mr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessed
Default

politik bikin tmbah bingung ane aj
Reply With Quote
  #9  
Old 2nd July 2010
boss's Avatar
boss boss is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Dec 2009
Location: Jogja
Posts: 3,598
Rep Power: 26
boss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessedboss is blessed
Default

ini nih yg disebut kebablasan tanpa batasan,
Reply With Quote
  #10  
Old 2nd July 2010
PierreTendean's Avatar
PierreTendean PierreTendean is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Location: BarMel Status : ON
Posts: 537
Rep Power: 18
PierreTendean mempunyai banyak pengalamanPierreTendean mempunyai banyak pengalamanPierreTendean mempunyai banyak pengalamanPierreTendean mempunyai banyak pengalamanPierreTendean mempunyai banyak pengalamanPierreTendean mempunyai banyak pengalaman
Default

Kran demokrasi terlalu luas dibuka... padahal kita belom siap..
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:05 AM.


no new posts