Akibat pergeseran musim, sebagian besar wilayah Tangerang masih berpotensi diguyur hujan lebat. Potensi tersebut diprediksi terjadi hingga pertengahan Juli mendatang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pernah melansir jika pertengahan Mei hingga awal Juni Tangerang sudah memasuki musim kemarau.
�Memang benar, secara global ada pergeseran atau lebih tepatnya musim kemarau yang mundur dari perkiraan. Selain itu, musim kemarau juga jadi lebih pendek waktunya. Kondisi seperti ini pernah terjadi pada 1998,� kata Hary Tirto Djatmiko, Kepala Sub Bidang Informasi dan Meteorologi Publik BMKG Tangerang, di kawasan Bintaro, Pondok Aren Kota Tangsel.
Ia menjelaskan hujan lebat yang hingga kini masih turun kemungkinan disebabkan suhu permukaan air laut yang masih cukup tinggi. Selain itu, kata Hary, di Tangerang masih terdapat pemusatan tekanan rendah di udara yang menyebabkan berkumpulnya uap air dan menjadi hujan yang hampir merata di Tangerang.
�Keadaan ini sudah termasuk gangguan tropis. Tapi semoga cepat berlalu dan kembali normal,� ujarnya.
Hary mengatakan, beberapa hari terakhir cuaca ekstrem masih melanda Tangerang. �Kami berupaya agar masyarakat mengantisipasi turunnya cuaca ekstrem yang baru bisa diprediksi tiga jam sebelumnya,� kata dia.
Menurut Hary, sebagian besar wilayah Tangerang masih diguyur hujan lebat. Beberapa daerah yang intensitas hujannya lebat atau mencapai lebih dari 20 milimeter/jam, antara lain Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang bagian Barat. �Hujan deras ini diperkirakan turun pada siang hingga sore hari,� kata dia.
sumber
Semoga Pemerintah Daerah cepat tanggap dan bersiaga antisipasi kejadian yang tak diinginkan dari perubahan cuaca ini
:courage: