FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
JAKARTA - Partai Demokrat benar-benar merangkul sebanyak-banyaknya orang dalam kepengurusan periode 2010-2015. Jumlah personel pengurus harian di DPP itu mencapai 130 orang. Jumlah terbanyak dalam kepengurusan parpol.
�Ini memang struktur yang besar tapi dengan tugas yang jelas. Jadi, bukan gemuk dan lamban,� ujar Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat mengumumkan pengurus hariannya di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (17/6). Dia tak mau kepengurusan partainya disebut sekadar menjadi tempat penampungan. Untuk pos-pos kunci, Anas berbagi dengan kubu ketua umum yang kalah. Sekjen dijabat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dari kubu Andi Mallarangeng. Dua jabatan wakil ketua umum dipegang Johnny Allen Marbun (kubu Anas) dan Max Supocoa (kubu Marzuki). Empat wakil Sekjen terdiri atas dua orang dari kubu Anas dan kubu Andi serta Marzuki masing-masing seorang wakil Sekjen. Bendahara umum dipegang kubu Anas. Menurut Anas, penyusunan struktur baru Partai Demokrat berbeda dari struktur partai di Indonesia pada umumnya. Pembagian tugas di Demokrat berbasis isu dan agenda. �Semua dengan tugas pokok dan fungsi yang berbeda,� tegasnya. Dalam kepengurusan harian Demokrat, tidak ada lagi ketua DPP seperti halnya yang masih diterapkan partai-partai lain. Peran mereka digantikan ketua dan sekretaris untuk 10 divisi, 46 departemen, komisi pemenangan pemilu, serta pusat pengembangan strategi dan kebijakan. Jumlah mereka itu saja sudah mencapai 116 orang. Bersama ketua umum, wakil ketua umum, sekretaris jenderal, wakil sekjen, bendahara umum, dan wakil bendahara umum, totalnya genap 130 orang. Bandingkan dengan pengurus harian Partai Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) yang hanya diisi 58 orang. �Dengan struktur besar ini, tidak akan ada satu pun isu di negeri ini yang terlepas dari Demokrat,� ujar Anas. Nama departemen di kepengurusan juga sama dengan nama kementerian di kabinet. Dengan demikian, di Demokrat ada �bayangan� isu setiap kementerian. Terkait personal yang mengisi struktur, muncul sejumlah kejutan. Satu pos sempat mengalami perubahan mendadak pada detik-detik terakhir menjelang pengumuman. Posisi itu adalah sekretaris departemen penegakan hukum yang awalnya akan diisi Koordinator Kontras Usman Hamid. �Baru siang ini tadi (siang kemarin-red) beliau resmi menyatakan mundur,� jelas Wasekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa. Dia mengungkapkan, hingga malam sebelum pengumuman, pengganti Munir di Kontras tersebut masih menyatakan bersedia masuk dalam kepengurusan. Saat itu, sempat dilakukan pertemuan antara Anas yang didampingi sejumlah fungsionaris bersama Usman. Pertemuan juga diikuti sejumlah aktivis Kontras lain. �Istrinya pun datang dan ikut menyetujui suaminya bergabung dengan Demokrat,� jelas Saan. Namun, keesokannya, Usman akhirnya berubah sikap. Alasan yang disampaikan, masih ada tugas kemanusiaan yang harus dia selesaikan. �Tugas kemanusiaan seperti apa, tidak dijelaskan,� katanya. Berbeda dari Usman, Direktur Eksekutif Imparsial Rachland Nasidik tetap bersedia bergabung. Dia dipercaya menjadi sekretaris departemen pemajuan dan perlindungan HAM mendampingi Asmar Omar Saleh yang duduk sebagai ketua. Selain dua orang itu, nama Komisioner KPU Andi Nurpati masuk sebagai tokoh luar partai yang dipercaya menjadi pengurus. Dia ditempatkan sebagai ketua divisi komunikasi publik. Masuknya Andi tersebut cukup mengejutkan sejumlah pihak karena memang belum pernah terungkap ke publik hingga menjelang pengumuman. Keterkejutan, tak terkecuali, juga dirasakan rekan-rekan Andi sesama komisioner KPU. Anggota KPU I Gusti Putu Artha menyatakan, Andi selama ini belum pernah secara langsung menyampaikan posisi barunya tersebut dalam pleno. �Terus terang, kami juga kaget,� ungkapnya. Menurut dia, jika hal itu benar, KPU akan menghormati hak Andi untuk masuk dalam partai. Namun, konsekuensinya, yang bersangkutan harus mundur. Rencananya, KPU segera mengklarifikasi hal tersebut kepada Andi. �Kami segera memanggil dalam pleno,� katanya. Andi hingga kemarin masih sulit dihubungi. Nama lain yang juga mengejutkan adalah Ulil Abshar Abdalla yang menempati pos ketua pusat pengembangan strategis dan kebijakan. Dia dikenal sebagai pemikir muda NU yang juga tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL). Code:
http://radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=56170 ![]() |
![]() |
|
|