Semen Kiriman dari Malaikat

**blueparadise**

Sifatnya yang ramah dan humoris itulah sosok KH. Nurjaman atau KH. Nurkani, 52 tahun, yang lebih akrab di sapa Haji Nur yang memiliki pengalaman gaib yang langkah ini. Salain sebagai tokoh masyarakat beliau juga merupakan pimpinan JAMIYYAH MANAKIB SYEIKH ABDUL QADIR JAELANI yang beralamat di Desa Sukahaji, Blok Sigrong, Kec. Sukra, Kab. Indramayu, Jawa Barat.
Ditemui Misteri di kediamannya di jalur Pantura pak Kyai ini menceritakan secara gamblang pengalaman gaibnya pada saat beliau dikirimi satu truk semen dari Allah melalui utusannya berupa malaikat yang pada waktu itu maujud menjadi manusia biasa seperti kita.
"Pada tahun 1989, saya dikirimi satu truk semen. Pada waktu itu saya mengamalkan sholawat Kubro, sholawat Badairul Khoerot, sholawat Mukhotob, terus Shallallahu ala Muhammad dan membaca Al-Qur'an yang seminggu khatam. Ya, memang semua itu kita manusia hanya berikhtiar, ketentuannya itu adalah Allah. Kata pepatah orang Arab 'Al insanu bitakhir wallahu bitakhir' yang artinya 'manusia berikhtiar yang menentukan Allah', saya pada waktu berikhtiar melalui doa tidak berdagang tida apa. Punya sawah sedikit-sedikit juga disewakan." ujar pak Kyai yang banyak memiliki ilmu hikmah ini merendah pada misteri.
Sayangnya pada waktu itu pak Kyai ini menolak kiriman semen tersebut karena DO nya tatu surat bukti pengirimannya tidak menggunakan tulisan memo pabrik melainkan tulisan tangan, sehingga sangat meragukan beliau khawatir semen tersebut dapat mencuri sehingga di khawatikan dirinya bisa berurusan dengan pihak yang berwajib.
"Saya kan tidak mengerti tentang DO, DO-nya tulisan tangan. Ini ada kiriman semen katanya. Alasannya untuk H. Tabiin, ditolak oleh H. Tabiin. Karena rumah kita berdampingan jadi diberikan pada saya. Si sopir merengek terus agar semen ini saya terima. Ia datang jam 8 pagi sampai jam 11 siang. Sampai ia sempat makan di warung, dulu ada warung disitu. Karena saya menolak ia berkata, 'pak tolong saya minta bapak isi ini bukti bahwa bapak tidak menerima.' Malah waktu itu saya dikasih rokok Dji Sam Sue 2 bungkus. Waktu itu saya curiga khawatir dapat mencuri terus, saya terima kemudian di tangkap polisi. Akhirnya satu truk semen itu sampai dibawa pulang lagi," tambah pak Kyai.
Menurut penuturan pak Kyai, sebenarnya semen yang dikirim oleh sosok lelaki yang berusia sekitar 40 tahunan ini awalnya diberikan pada tetangganya yang bernama H. Tabiin. Karena yagn meminta dikirimi semen pada Allah waktu itu adalah H. Tabiin. Waktu itu si sopir yang membawa semen ini ditolaknya bahkan dimarahi oleh H. Tabiin. Apalagi pada saat ritual meminta di kirimi semen ini H. Tabiin tersebut gagal karena mengantuk.
"Jadi beliau pernah di suatu guru pak Saroni namanya di Suradadi Tegal. Sang guru berkata, 'kalau tidak tidur selama satu hari satu malam itu akan ada malaikat datang memberikan uang atau akan diberikan kiriman berupa semen.' Tapi karena H. Tabiin itu hanya Maghrib sampai Isya' jadi batal karena mengantuk. Jangankan sehari semalam, baru Maghrib masuk menjelang Isya mengantuk. Tapi setelah tiga tahun kemudian dikirim semennya, jadi meragukan. Tapi kalau saya waktu itu tidak ragu, saya yang mendapatkannya. Biasanya diantara yang satu truk itu yang satu sak itu berupa uang. Pernah ada yang terjadi begitu," sambung pak Kyai.
Lebih lanjut pak Kyai mengatakan kalau saja pada waktu itu kiriman satu truk semen ini diterimanya sungguh sangat kebetulan sekali. Karena pada waktu terjadinya peristiwa rumahnya beliau ini temboknya belum disemen.
"Waktu membuat rumah disemen, temboknya jadi pengiriman semen saat itu tepat, disamping bisa untuk menyemen tembok rumah juga bisa memasang keramik". ujarnya.
Peristiwa yang terjadi lima belas tahun yang silam ini konon tidak hanya dirinya saja yang melihatnya, tetapi juga orang-orang yang pada menggiling padi disebelah barat rumahnya. Selain pernah dikirimi semen satu truk dari malaikat, pak Kyai juga mengaku pernah dikirim satu gepok uang.
Saya mengamalkan tawasul 'Wali Sanga' selam delapan bulan. waktu shalat Isya setelah wiridan didatangi China perempuan di kasih bungkusan duit. Pada waktu itu nilainya empat ton padi lebih.
Perempuan China itu menemui istri saya, "Bu bapak hajinya mana?"
"Itu di Mushola lagi sholat!" jawab istri saya.
Terus ia masuk ke belakang, "Pak ini saya sedang terburu-buru," ujar perempuan itu.
Saya tercengang. "Apa ini?" tanya saya.
Ketika di buka isinya duit. Waktu sekarang nilainya sekitar enam jutaan. Kemungkinan dia Malaikat. Selain pernah dikirimi semen dan uang dari Allah melalui malaikat, pak Kyai juga mengaku pernah mendapatkan hadiah mobil saat menabung di Simpedes. Berikut ini penuturan bapak lima orang anak ini lagi pada Misteri.
"Pada tahun 1989 awal, sebelum membuat rumah, karena ada teman-teman saya yang seprofesi punya mobil dan apa saja. Akhirnya saya meminta kepada Allah. 'Yaa Allah saya meminta rizki untuk membeli mobil', diantaranya minta yang lain-lainhya itu ada. Akhirnya ada Simpedes. Waktu itu saya menabung tuju puluh ribu rupiah. Dan saya itu tidask mengerti bahwa di Simpedes ada kupon. Saya kira menabung ya menabung saja. Ketahuannya waktu hari Sabtu, sebab penarikan hadiahnya itu tanggal dua puluh enam hari Kamis."
Tanggal 21 kita mencari teman namanya H. Hanafi. Di rumah tidak ada, ia sedang pergi ke BRI. Jadi saya susul ke sana karena lama. Terus pegawai BRI bilang, "Pak ini ada kupon".
"Kupon apa?" tanya saya.
"Ya, bapakkan menabung disini," jawabnya.
"Kapan diundi?" tanya saya lagi.
"Hari kamis di Cipancuh."
Hadiah pertamanya Simpedes adalah mobil. Terus saya merengek pada H. Hanafi.
"Ji, ke sana yuk! Anda yang membelikan bensin saya yang motornya."
Akhirnya wakut itu hari Kamis Wage, malamnya Jum'at Kliwon. wakut itu saya tiap malam Jum'at Kliwon di Astana Gunung Jati mengamalkan sholawat Mukhotob, sholawat Kubro, sholawat Badairul Khoerot, sebab disininya banyak gangguan. Waktu diundi panitianya berkata, "Haji Nurjanaf." Akhirnya saya yang dapat.
Saat Misteri tanyakan amalannya apa sehingga pak Kyai ini seringkali mendapat rizki nomplok yang tanpa diduga-duga atau tanpa disangka-sangka ini, beliau berkata, "Saya merutinkan membaca Al-Qur'an untuk mempermudah wiridan lain. Dua hari khatam, tiga hari khatam, seminggu khtama, karena saya menganggur."
Agakny apa yang telah dilakukan oleh Pak Kyai ini perlu juga kita ikuti. Disamping mendaspat pahala dari Allah, siapa tahu kita juga mendapat rizki nomplok yang tanpa disangka-sangka. Sekarang mumpung banyak undian.

Terkait:

Reyn26

agak ga percaya dan..

VivaSouL

wow.. subhanallah! mantab sekali..

komandansemut

Itulah balasan bagi orang yang selalu ingat kepada Sang Pencipta..
Dan selalu beribadah yang hanya ditujukan kepada Allah SWT semata..

deejee

sangat mencengangkan ceritanya..

wafermocca

subhanallah,,,,orang baik ada balasan baiknya juga ndan,,,