for
PROLOG:
Awalnya plan traveling ke luar negeri tahun 2012 ini adalah ke Ladakh, India. Tiket Jkt-KL-Delhi-Leh-Delhi-KL-Bandung juga udah dibeli. Tapi awal tahun si maskapai Low Cost Malaysia men-suspend semua flight ke Delhi per Maret 2012. Dengan tawaran refund, pindah airlines atau re-route, gw pilih re-route. So, Chengdu it is and Jiuzhaigou will be the main destination.
Tahun lalu pernah juga ke China, tapi untuk urusan visa diurus teman yang kebetulan kerja sebagai vendor, jadi dapat visa bisnis ke China (tipe F). Nah, tahun ini dia gak ikutan, jadi gw harus ngurus visa sendiri. Untuk ngurus visa turis (tipe L), syaratnya sebenarnya mudah banget, yaitu passport yang masih berlaku minimal 6 bulan, formulir aplikasi yang telah diisi lengkap, itinerary selama di sana, bukti reservasi hotel atas nama kita & print-out tiket PP. Mengenai biaya, untuk single entry itu Rp 300.000 ditambah biaya pengurusan sebesar Rp 240.000 untuk pengurusan reguler (4 hari kerja). Lebig detil bisa dilihat di website-nya:
?????????? Chinese Visa Application Service Center
Saat pengajuan visa sempat ada sedikit dag-dig-dug takut tidak disetujui. Pasalnya, mereka mengharuskan adanya nama di reservasi hotel, sedangkan gw booking penginapan di sana melalui hostelworld, jadi nggak ada nama gw di konfirmasi reservasi hostelworld. Tapi alhamdulilah visa tetap disetujui. Yay!
Malam sebelum main journey, seperti perjalanan sebelumnya ke China, gw harus menginap di Kuala Lumpur dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Chengdu, resiko beli tiket promo
Sabtu, 17 Maret 2012, Pesawat AirAsiaX yang akan membawa gw & 2 teman ke Chengdu berangkat pkl 8:55 pagi, dan mendarat di Chengdu pkl 13:30. Custom imigrasi Chengdu ini rese banget. Begitu tau kita dari Indonesia, mereka meminta kita membuka tas bawaan serta interogasi macem-macem kaya mau ngapain dll. Alhamdulillah nya gak makan waktu lama-lama. Tapi karena buru-buru, gw hampir kehilangan passport gw karena passport gw ternyata masih dipegang petugasnya. Dan oon-nya tuh petugas, masa dia taruh begitu aja dekat mesin x-ray :tepokjidat:
Selesai urusan dengan imigrasi rese, kita langsung keluar bandara, dan berdasar info yang sebelumnya gw dapat dari website hostel yang akan gw tempatin, ada 2 bus yang akan membawa penumpang ke downtown Chengdu, nomor 300 dan nomor 303. Perbedaan keduanya adalah, yang 303 express tapi lebih mahal, sedangkan 300 ini bakal berhenti di tiap shelter. Untuk mempercepat kita naik bus 303 dengan membayar 10RMB aja (beda 2RMB doank ama yang 300). Dari bandara Sianglliu ke pool bus bandara 303 ini (Minshan Hotel) memakan waktu 45 menit. Nah dari sini menuju ke hostel gw (Lazybones Hostel), kita naik Metro (subway-nya Chengdu) yang beda 2 stasiun dan bayar 2RMB aja. Sesampainya di hostel, kita check-in trus karena mau mengejar bus ke Jiuzhaigou besok, maka kita langsung ke terminal bus untuk beli tiketnya. Udah dikasih tau ama reception hostel naik busnya apa, tapi tetap nyasar karena salah arahnya..Hahaha..Tapi sampai juga di terminal Xin Nan Men. Sesampainya di terminal ini, banyak sekali calo yang menawarkan tiket atau tur ke Jiuzhaigou atau tujuan lain seperti Leshan. Selesai membeli tiket, kita berniat kembali ke hostel, tapi akhirnya kita ke Chunxi Road, pusat perbelanjaan yang guedheeee banget di Chengdu. Dan karena jalan ama 2 perempuan, end-up nemenin mereka belanja dan anehnyaaaa...gw yang nawar harga..Hahaha..Keliling Chunxi Road ini ampe sekitar pkl 21:00...Nahhhhh...karena malam minggu, susaaahhh banget nyari taksi. Rebutan dan bahkan nggak mau. Proses ama supir taksi ini pake bahasa Tarzan trus nunjukin alamat hostel dalam aksara China..hahhaa..Akhirnya ada semacam bentor yang berhenti, dan mau mengantar ke hostel.. Alhamdulillah..
++++ BERSAMBUNG ke post berikutnya ++++