Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Travel, Wisata, Liburan

Travel, Wisata, Liburan Suka jalan-jalan dan traveling ke berbagai mancanegara? yuk sharing dan berbagi tips disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 3rd October 2012
Terdampar's Avatar
Terdampar Terdampar is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Oct 2012
Posts: 399
Rep Power: 13
Terdampar mempunyai hidup yang Normal
Default The Amazing "TELUK KILUAN"

SEBELUM DIBACA TOLONG DIRATE DULU YAH GAN






Sedikit Cerita Mengenai Perjalanan Ke Teluk Kiluan , Buat agan-agan ane dongengin nih sedikit aje...





[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Menyebrangi Selat Sunda:










Spoiler for open this:



Mataku jelalatan menelusuri peta di google map yang ada di laptop temanku, walaupun di atas kapal namun sinyalnya cukup bagus, �akhirnya ketemu juga lokasinya�� sebuah ekowisata yang mempunyai konsep natural ini dikembangkan oleh masyarakat sekitar, tepatnya di desa Bawang kecamatan Tanggamus Padang Cermin, Lampung Selatan. Teluk Kiluan namanya, sebuah ekowisata ini baru-baru ini dipublikasikan sekitar tahun 2006, teluk ini lokasinya berdekatan dengan samudra Hindia dan anehnya masyarakat sekitar Bandar Lampung pun tidak tahu persis dimana letaknya.



Melihat dari atas kapal laut Fery yang kita naiki, terlihat sebuah menara yang berbentuk mahkota,namanya Menara Siger. Menara yang berbentuk mahkota (siger) ini diresmikan ditahun 2004 oleh walikota Bandar Lampung, terlihat begitu cantik sekali di pagi hari di kala matahari sedang memunculkan wujudnya. Kamipun tiba di pelabuhan Bakauheuni, sambil menarik nafas mencium aromanya wangi laut, kemudian aku dan teman-teman akan mampir dulu di Kota Tj.Karang untuk beristirahat sejenak dan kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Padang Cermin di bagian selatan kota Lampung.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for SIGER Lampung:










Spoiler for open this:



Aku mulai memasuki daerah Padang Cermin, di sepanjang jalan ini, keadaan jalannya cukup terjal dan berbatu harus memakai pengemudi yang berpengalaman untuk bisa melewati daerah ini. Akhirnya aku sampai di Desa Maja. Desa Maja adalah suatu desa yang rata-rata penduduknya bermata pencaharian sebagai petani cokelat, kulihat dari jendela mobil yang kukendarai jalannya cukup sempit dan terlihat sepanjang jalan ini berjejer rumah-rumah adat penduduk asli Lampung bentuknya unik konsep rumah panggung dengan ukiran-ukiran di sisi pagar rumahnya.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for TERJAL:










Spoiler for open this:



Walaupun jalannya sangat sulit dilalui, kami berusaha untuk mencapai ke daerah tersebut, karena sekitar 1,5 jam lagi akan sampai di lokasi. Kami melewati beberapa tambak-tambak udang di sepanjang jalan yang berbatu itu, habis sudah lahan perkebunan ini oleh para pengusaha tambak udang padahal tanah di sini sangat subur untuk ditanami hasil bumi sayang sekali masyarakat asli penduduk di sini kurang bisa mengolahnya. Akhirnya sampailah kami di jalan utama Desa Bawang, dan disambut hangat oleh Bapak Pandi selaku pengurus ekowisata Kiluan tersebut, Pak Pandi mengawal kita untuk bisa sampai ke lokasi.



Heran tak heran mobil kita harus melewati jalan yang menanjak ke anak gunung Malang, karena lokasi Kiluan ada di belakang anak gunung Malang, di sepanjang jalan semua teman-temanku komat-kamit berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang fatal, kulihat di sisi sebelah kanan terlihat jurang yang tiggi dan dalam, serta jalan yang dipenuhi bebatuan, dan pepohonan yang cukup lebat.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for PEKON KILUAN:










Spoiler for open this:



Hingga sampainya kami di lokasi Kiluan, kami pun berjalan menyusuri jalan setapak dan telihat di sepanjang setapak ini banyak sekali anjing-anjing hutan atau anjing liar. Namun anjing liar ini tidak menyerang terlihat mereka sangat jinak sekali, dan di sebelah kanan terlihat sebuah Pura tempat Ibadah masyarakat Hindu. Ternyata selain suku Jawa,Bugis,dan Sunda di Teluk Kiluan ini juga ada masyarakat suku asli Bali, yah mereka bertransmigran ke provinsi Lampung kabarnya sekitar tahun 1980 an.



Suara deru ombak yang tenang dan semilir angin laut yang sejuk menemani perjalananku menuju penginapan yang akan kami tempati,tenang dan sejuk itulah yang ada di benakku saat itu. Akhirnya sampai juga kami di kediaman rumah pak Manaf, pak Manaf ini adalah rekan pak Pandi, mereka dan beserta bapak-bapak yang lainnya adalah pengurus ekowisata di tanah Kiluan. Kami bersantai santai sejenak dan mengobrol dengan pak Pandi dan pak Manaf dan juga teman-teman yang lain. Terlihat istri pak Manaf sedang menyiapkan makan malam untuk kami �hmm� sepertinya makan malamnya ikan bakar nih�� pikirku.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Mancing:










Spoiler for open this:



Kami menyantap ikan bakar itu bersama-sama, perjalanan yang cukup jauh itu membuat perutku keroncongan, terlihat temanku lahap sekali menyantap ikan bakar itu entah jenis ikan apa itu.



Setelah makan malam kami bercanda gurau sambil menikmati kopi khas Lampung, entah merk kopi tersebut apa namanya namun sungguh nikmat untuk diminum, Lampung memang terkenal dengan kopi dan keripik pisangnya, jangan lupa setelah pulang dari kota Lampung ini wajib sekali rasanya untuk membeli dua jenis barang tersebut untuk buah tangan keluarga di Jakarta.



Pak Manaf bercerita tentang asal muasal teluk Kiluan ini, dongeng rakyat ini memang begitu melekat terhadap warga sekitar desa Bawang ini, dongeng ini menceritakan kisah seorang pendekar yang cukup sakti yang berasal dari tanah Jawa yang mendiami kawasan sekitar teluk ini, karena sangat saktinya pendekar ini pun bisa meramalkan nasibnya sendiri kapan ia akan kalah dalam bertarung dan mati.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Belah Duren:










Spoiler for open this:



Akhirnya pendekar tersebut bertarung dengan lawannya yang berasal dari daerah Lampung, pendekar tersebut akhirnya kalah dan sebelum ia meninggal, pendekar tersebut �meminta� dimakamkan di pulau yang ada di sekitar teluk tersebut akhirnya teluk tersebut dinamakan Kiluan yang artinya meminta dalam bahasa Lampung, dan pulau kelapa yang dijadikan makam pendekar itu disebut Pulau Kiluan.



Puas mendengar cerita pak Manaf kami pun bergegas memasuki penginapan yang dibangun hanya dengan bambu dan papan saja, konsep rumah yang bergaya tradisional ini membuat tidurku bakalan semakin nyenyak. Kami siap-siap untuk tidur agar esok pagi bisa bangun pagi dan melihat ratusan habitat lumba-lumba yang ada di laut lepas Samudra Hindia itu.




[spoiler=open this] for penginapan:












Teluk Kiluan memang sejak dahulu kala terkenal dengan habitat lumba-lumbanya, ada 2 jenis lumba-lumba yang hidup di sekitar perairan Teluk Kiluan, sering peneliti dari luar negeri ke teluk ini, selain untuk meneliti perkembangan lumba-lumba sekaligus berwisata bahari.






BONUS BUAT AGAN-AGAN ceriwisser YG UDAH NGASIH RATE + IJO-IJO










JANGAN LUPA melon DAN KOMENTARNYA GAN..




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:19 AM.


no new posts